Page 77 - SPH - 19 Mar 2025
P. 77
• Fase ini berakhir saat kadar estrogen tinggi cukup untuk memicu lonjakan LH,
yang menyebabkan ovulasi.
c. Fase Ovulasi (Pelepasan Sel Telur)
• Lonjakan LH memicu ovulasi, yaitu pelepasan sel telur dari ovarium ke tuba
falopi.
• Sel telur siap dibuahi dalam waktu 24 jam setelah ovulasi.
d. Fase Luteal (Persiapan Rahim untuk Kehamilan)
• Setelah ovulasi, korpus luteum terbentuk dan menghasilkan progesteron, yang
membantu mempertahankan ketebalan endometrium untuk mendukung
implantasi embrio jika terjadi pembuahan.
• Jika tidak ada pembuahan, korpus luteum mengalami degenerasi, progesteron
menurun, dan siklus kembali ke fase menstruasi.
Ciri Khas Siklus Menstruasi:
• Menstruasi terjadi jika tidak ada kehamilan.
• Tidak ada masa estrus (birahi yang jelas), tetapi masa ovulasi tetap menjadi
waktu paling subur.
• Siklus lebih panjang dibandingkan siklus estrus, rata-rata 28 hari pada
manusia.
Perbedaan Utama antara Siklus Estrus dan Menstruasi
Aspek Siklus Estrus Siklus Menstruasi
Terjadi pada Hewan non-primata (misalnya Primata (manusia, kera besar,
kucing, sapi, anjing) monyet)
Masa Subur Jelas terlihat, terjadi selama Tidak terlihat jelas, tetapi terjadi
estrus (betina menunjukkan saat ovulasi
tanda-tanda kawin)
Menstruasi Tidak terjadi, endometrium Terjadi jika tidak ada kehamilan
diserap kembali
Durasi Siklus Bervariasi, tergantung spesies Rata-rata 28 hari pada manusia
Perilaku Betina hanya kawin selama Tidak ada periode kawin yang
Reproduksi estrus terbatas
65