Page 13 - Sela Nur VIka _PGSD C
P. 13
B. Perjuangan Para Tokoh Daerah Mengusir
Penjajah Belanda
Menghadapi tekanan dan tindakan sewenang-wenang dari penjajah Belanda, rakyat tidak
tinggal diam. Lahirlah tokoh-tokoh yang gagah berani, bersama rakyat berjuang melawan
Belanda yang lalim dan kejam. Para tokoh daerah yang berjuang melawan Belanda, yang
patut kita teladani antara lain: Pattimura, Imam Bonjol, Diponegoro, Antasari, I Gusti Ktut
Jelantik, Teuku Umar dan Cut Nya' Dien.
1. Pattimura
Perlawanan rakyat Maluku pada permulaan abad ke-19, di
bawah pimpinan Thomas Matulessi (lebih dikenal dengan
nama Pattimura). Latar belakang timbulnya perlawanan
Pattimura, adalah adanya tekanan tekanan yang berat di
bidang ekonomi semenjak kekuasaan VOC, seperti monopoli
dagang dan penyerahan wajib hasil bumi.
Perlawanan meletus pada tanggal 15 Mei 1817 dengan
menyerang benteng Belanda Duurstede di Saparua. Setelah
terjadi pertempuran sengit, akhirnya benteng Duurstede jatuh
ke tangan rakyat Maluku di bawah pimpinan Pattimura. Banyak
korban di pihak Belanda termasuk Residen Belanda, Van den
Kapiten Pattimura Berg ikut terbunuh dalam pertempuran.
Dengan kekalahan Belanda ini, memperbesar semangat
perlawanan rakyat, sehingga perlawanan meluas ke Ambon,
Seram dan pulau-pulau lain. Situasi pertempuran berbalik
setelah kedudukan Belanda semakin kuat, lebih-lebih setelah
datangnya bala bantuan dari Batavia di bawah pimpinan
Buyskes. Pasukan Belanda mengadakan penggempuran dan
berhasil menguasai kembali daerah-daerah Maluku.
Perlawanan semakin mereda setelah banyak para pemimpin
tertawan, seperti Thomas Matulessi (Pattimura), Anthonie
Rhebok, Thomas Pattiweal, Lucas Latumahina, dan Johanes
Matulessi. Dalam perlawanan ini juga muncul tokoh wanita
yakni Christina Martha Tiahahu.
Pada tanggal 16 Desember 1817, Thomas Matulessi menjalani
hukuman mati di tiang gantungan sebagai pahlawan. rakyat
yang tertindas oleh penjajah.