Page 17 - Sela Nur VIka _PGSD C
P. 17
C. Tokoh-tokoh Penting Pergerakan Nasional
1. Raden Ajeng Kartini
Perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan tidak terlepas dari peran tokoh penting dalam Pergerakan Nasional. Berikut adalah beberap tokoh penting
dalam Pergerakan Nasional.
Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini. Hal ini untuk mengenang jasa dan cita-cita R.A. Kartini yang lahir pada tanggal 21 April 1879 di
Mayong, Jepara, Jawa Tengah. R.A. Kartini adalah salah seorang putra Bupati Jepara bernama R.M. Sasraningrat.
Di masa itu, jumlah anak Indonesia yang bersekolah masih sangat sedikit. Anak-anak yang boleh sekolah hanyalah anak-anak warga Belanda dan anak-anak kaum
bangsawan. R.A. Kartini putra seorang bangsawan (Bupati), maka bisa mengenyam pendidikan. R.A. Kartini adalah murid yang cerdas sehingga dapat berhasil
menamatkan pelajarannya di tingkat Sekolah Rakyat (SD). Tetapi sayang. R.A. Kartini dilarang melanjutkan pendidikannya. ke sekolah menengah. Sebab, susuai aturan
adat yang ada, anak gadis yang berusia 12 tahun harus mulai dipingit dan tidak boleh keluar rumah.
R.A. Kartini senang membaca sehingga pikirannya terbuka luas. R.A. Kartini membandingkan wanita-wanita di Eropa dengan wanita-wanita di Indonesia. Oleh karena itu
timbul niat untuk memajukan wanita Indonesia melalui pendidikan.
Walaupun dipingit, gejolak jiwa R.A. Kartini tidak pemah surut. R.A. Kartini ingin agar perempuan Indonesia mendapatkan pendidikan yang tinggi. R.A. Kartini
berpendapat bahwa bangsa Indonesia tidak akan maju apabila kaum perempuannya terbelakang. Cita-cita ini sering ditulis dalam surat-surat R.A. Kartini yang
dikirimkan kepada sahabatnya di negeri Belanda.
Dalam surat-surat inilah, R.A. Kartini menuntut persamaan hak dan kewajiban antara pria dan wanita.
Kartini tidak berdiam diri dengan cita-citanya. Dengan bantuan suaminya, seorang Bupati Rembang bernama Adipati Joyo Adiningrat, R.A. Kartini mendirikan sekolah
untuk kaum wanita. Selanjutnya muncullah sekolah-sekolah serupa dengan nama Sekolah Kartini, seperti di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, dan Madiun.
Namun sayang, Tuhan Yang Maha Esa tidak memberikan umur panjang. Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 dalam usia 25 tahun, setelah melahirkan
putra pertamanya.
R. A Kartini Sebuah buku berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang" adalah buku dari kumpulan surat-surat R.A. Kartini. Buku ini di edit oleh Abendanon. Dalam buku tersebut
terdapat buah pikiran R.A. Kartini yang mendorong kaum wanita di Indonesia ke arah kemajuan yang sama dengan kaum pria. R.A. Kartini merupakan pelopor
emansipasi wanita Indonesia.
R.A. Kartini telah tiada, namun semangat Kartini tetap. hidup dan menjadi sumber inspirasi bagi kaum wanita Indonesia.. Sekarang banyak wanita Indonesia yang
berhasil mengenyam pendidikan tinggi, memiliki jabatan penting dan bermacam-macam pekerjaan lain yang dahulu hanya diduduki oleh kaum laki-laki.
Masih ingatlah kamu lagu "Ibu Kita Kartini"? Ayo kita nyanyikan bersama-sama.