Page 16 - saraw
P. 16

- 15 -


                   Secara alamiah begomovirus tidak menular melalui benih tapi hanya menular dengan bantuan
                   serangga B. tabaci dari tanaman satu ke tanaman lainnya. Karena itu, pengendalian serangga
                   vektor (B. tabaci) dan sumber penyakit lainnya merupakan kunci dalam mengendalikan
                   begomovirus. Bersihkan tanaman di sekitar lahan dari tanaman atau gulma yang menjadi inang
                   begomovirus seperti tomat, babadotan (Ageratum conyzoides L.), atau tembakau. Waspadai
                   bila tanaman tomat menunjukkan gejala daun kekuningan atau menggulung, dan babadotan
                   dengan lurik kekuningan, karena bisa menjadi sumber virus yang akan menyerang tanaman
                   anda.

                   Bila ada tanaman cabai yang menunjukkan gejala daun kuning keriting/melengkung sebaiknya
                   di cabut dan di buang. Mengendalikan B. tabaci dapat di lakukan secara biologi, fisik atau
                   kimia dengan pestisida. B. tabaci dapat di kendalikan secara biologi dengan parasit Encarsia
                   (Encarsia Formosa; E. lutela), Eretmocerus californicus, E. mundus dan E. eremicus. Namun,
                   Encarsia lebih umum di gunakan untuk mengendalikan B. tabaci di rumah kaca maupun lapang.
                   Patogen serangga seperti Beauveria bassiana dan Paecilomyces fumosoroseus juga dapat di
                   gunakan untuk pengendalian B. tabaci. Pengendalian secara biologi sebaiknya di aplikasikan
                   bila populasi B. tabaci tidak terlalu tinggi. Bila populasi tinggi sebaiknya di ikuti cara
                   pengendalian lainnya.

                          Secara fisik, pengendalian dapat di gunakan dengan menggunakan perangkat (sticky
                   traps) terbuat dari plastik atau papan berwarna kuning, lalu bungkus dengan plastik
                   transparan yang bagian luarnya telah di beri lem/perekat. Lalu di pasang di tengah
                   pertanaman cabai sebagai perangkap B. tabaci. Pestisida nabati seperti Pyrethrin (dari
                   chrysanthemum) dan nimba dapat digunakan untuk menekan populasi B. tabaci. Bila
                   menggunakan pestisida komersial sebaiknya pilih yang berbahan aktif organophospathes,,
                   carbamates, atau pyrethroid. Pengendalian dengan pestisida sebaiknya digunakan sore hari
                   atau pagi-pagi sebelum matahari terbit, dan dapat menjangkau permukaan bawah daun
                   dimana biasanya B. tabaci berada.














                   Pencegahan penyakit virus dapat dilakukan dengan cara, membatasi pergerakan serangga
                   penularnya, yaitu dengan membuat tanaman border. Contoh tanaman border yang
                   digunakan antara lain adalah tanaman jagung. Tanaman jagung harus sudah ditanama 2-
                   3 minggu sebelum bibit cabe ditanam di lahan.
                   Dipersilakan untuk menggunakan materi tulisan ini untuk penggunaan pribadi. Semua perbanyakan dalam bentuk
                   apa pun untuk kepentingan pelatihan, penyuluhan dan penggunaan komersial lainnya, harus seijin:
                   Sudadi Ahmad (samyo@sby.centrin.net.id atau 081328052011)
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21