Page 11 - saraw
P. 11
- 10 -
berkecambah, baru dipindahkan ke polybag semai. Cara yang ketiga ini berisiko besar pada
saat penanaman benih yang sudah berkecambah. Ukuran biji yang sangat kecil mengakibatkan
biji agak sulit dipegang. Kekurang-hati-hatian dalam pelaksanaan, akan berakibat calon akar
justru patah sehingga bibit sama sekali tidak dapat tumbuh. Oleh karena itu, cara ketiga ini
hanya dianjurkan apabila tenaga lapangan yang kita punya betul-betul sudah biasa menangani
persemaian dan dapat bekerja dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi.
PERAWATAN di PERSEMAIAN
Selama dalam Guludan persemaian, bibit harus dijaga supaya tidak kekurangan air,
tetapi juga jangan berlebihan. Kelembaban yg terlalu tinggi, akan memicu perkembangan
penyakit ‘damping off’ atau rebah semai. Pupuk daun atau pun ZPT sebaiknya tidak digunakan
selama fase pertumbuhan ini. Tujuan kita dalam menyemai adalah untuk mendapatkan calon
tanaman yang kekar, bukan bibit yang subur. Bibit yg kekar akan dapat bertahan hidup
dengan baik pada saat pindah tanam ke lapangan. Bibit yg terlalu subur lebih rentan terhadap
pengaruh lingkungan pada saat pindah tanam. Setidaknya, bibit yg terlalu subur akan
mengalami fase layu terlebih dahulu pada saat pindah tanam, sebelum akhirnya dapat tumbuh
dg baik. Layu permanen dapat terjadi pada kondisi panas yg terlalu tinggi.
Apabila terjadi serangan hama dan penyakit, gunakan fungisida dan atau insektisida dengan
dosis setengah takaran dari yg dianjurkan untuk mencegah terjadinya keracunan pada
tanaman muda.
Pada saat sudah terbentuk 4-5 daun sejati (biasanya pada umur bibit (21-22 hari di dataran
rendah; 25-30 hari di dataran tinggi), sungkup plastik harus dibuka dari jam 7 pagi, untuk
membiasakan bibit mendapat penyinaran langsung dari sinar matahari. Apabila daun sudah
terlihat menggulung ke dalam, sungkup plastik ditutup kembali. Untuk pembukaan yang
pertama biasanya dari jam 7 sampai jam 10. Namun demikian seandainya sebelum jam 10 daun
sudah terlihat menggulung, sungkup harus sudah ditutup. Atau sebaliknya, apabila sampai
lebih dari jam 10, bibit masih kuat menerima penyinaran langsung, teruskan pembukaan
sungkup sampai daun terlihat menggulung kedalam. Lanjutkan pembukaan sungkup, sehingga
pada saat siap dipindah ke lapangan (daun sejati 5-6), bibit sudah kuat menerima sinar
matahari dari pagi sampai sore. Apabila pada saat pembukaan sungkup turun hujan, tanpa
menunggu daun menggulung kedalam, sungkup harus ditutup kembali, kecuali pada 2-3 hari
sebelum pindah tanam.
PINDAH TANAM:
Sebelum pindah tnm dibuat lubang tanam pada mulsa. Jarak pelubangan sesuai dengan jarak
tanam. Bibit siap dipindah tanam setelah mempunyai daun sejati 4-5 helai (21-22 hari di
dataran rendah; 25-30 hari di dataran tinggi).
Waktu pindah tanam yang terbaik adalah sore hari.
Sebelum ditanam, polybag semai disiram air terlebih dahulu, sehingga saat dilepas tanah tdk
hancur. Bibit ditanam pada lubang tanam, dengan permukaan pangkal batang sejajar dengan
permukaan mulsa plastik. Jangan ada rongga udara antara mulsa dan tanah di bawahnya.
Rongga udara yg ada dapat mempunyai temperatur yg tinggi sehingga dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman, bahkan kematian tanaman.
Dipersilakan untuk menggunakan materi tulisan ini untuk penggunaan pribadi. Semua perbanyakan dalam bentuk
apa pun untuk kepentingan pelatihan, penyuluhan dan penggunaan komersial lainnya, harus seijin:
Sudadi Ahmad (samyo@sby.centrin.net.id atau 081328052011)