Page 139 - 1.Modul Kewirausahaan SMK A
P. 139

1.  Pengembangan Potensi Kognitif


                                Pengembangan potensi kognitif peserta didik pada dasarnya merupakan
                                upaya peningkatan aspek pengamatan, mengingat, berpikir, menciptakan
                                serta kreativitas peserta didik. Proses kognitif pada peserta didik meliputi

                                perubahan pada pemikiran, intelegensi, dan bahasanya. Beberapa contoh
                                yang mencerminkan proses-proses kognitif, misalnya: memandang benda
                                yang berayun-ayun di atas tempat tidur bayi, merangkai satu kalimat yang

                                terdiri  dari atas dua kata, menghafal syair, membayangkan seperti apa
                                rasanya menjadi bintang tokoh, dan memecahkan suatu teka-teki silang.


                                Tingkat intelegensi adalah tingkat kecerdasan yang berbeda antara satu
                                individu dengan individu lainnya. Intelegensi mempengaruhi cara setiap
                                individu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Semakin cerdas

                                seseorang, maka akan semakin mudah dan cepat menemukan jawaban
                                dari  permasalahan  yang  dihadapinya.  Pengembangan  kognitif
                                dimaksudkan  agar  individu  mampu  mengembangkan  kemampuan

                                persepsinya, ingatan, berpikir, pemahaman terhadap simbol, melakukan
                                penalaran  dan  memecahkan  masalah.  Pengembangan  kognitif
                                dipengaruhi  oleh  faktor  hereditas,  lingkungan,  kematangan,  minat  dan

                                bakat, serta pembentukan dan kebebasan dari berbagai pengaruh sugesti.

                                Berikut  ini  adalah  beberapa  model  pengembangan  kognitif  menurut

                                beberapa  ahli  yang  dapat  diterapkan  oleh  guru  sebagai  upaya
                                pengembangan potensi peserta didik disekolah.

                                a.  Model Piaget


                                   Deskripsi  Piaget  mengenai  hubungan antara  tingkat  perkembangan
                                   konseptual  peserta  didik  dengan  bahan  pelajaran  yang  kompleks
                                   menunjukkan  bahwa  guru  harus  memperhatikan  apa  yang  harus

                                   diajarkan dan bagaimana mengajarkannya. Situasi belajar yang ideal
                                   adalah keserasian antara bahan pembelajaran yang kompleks dengan

                                   tingkat  perkembangan  konseptual  peserta  didik.  Jadi,  guru  harus
                                   dapat  menguasai  perkembangan  kognitif  peserta  didik  dan
                                   menentukan jenis  kebutuhan  peserta didik  untuk memahami  bahan

                                   pelajaran itu.



                       130               Modul Mata Pelajaran Kewirausahaan - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144