Page 19 - Al Qaul As Sadiid Buku Khutbah M Dimyati
P. 19

Ma‟asyiral Muslimin sidang Jum‟ah rahimakumullah
          Kita semuanya sudah ma‟lum, bahwa lawan dari iman adalah
          kekufuran,  kekufuran  adalah  lawan  dari  iman,  jika  iman
          ibarat  cahaya  maka  kekufuran  adalah  kegelapan,  jika  iman
          adalah kunci kebahagiaan dan kenikmatan yang kekal abadi,
          maka  kekufuran  adalah  kunci  kesengsaraan,  kebinasaan,
          siksa yang kekal abadi kelak di Yaumil Qiyamah.
          Kekufuran  adalah  dosa  yang  paling  besar  di  antara  semua
          dosa-dosa yang ada, tidak ada maksiyat, dosa, kemungkaran
          yang lebih besar dari pada kekufuran.
          Kekufuran ada dua macam:
          Kekufuran  yang  mengandung  unsur  syirik   ٌكْ شُ           ٌ  ُ   ن ـ   ْف ـ   ر   ِ  ,  yaitu
          seperti orang yang menyekutukan Allah subhanahu wa ta‟ala
          dengan salah satu Di antara makhluk-Nya.
          Yang  kedua,   ٍ كْ شُ   ِ  ٌ  ُ      ن ـ   رْف   ُ ْ يَْؿ  kekufuran  yang  mengeluarkan  orang
          dari  Islam  tetapi  tidak  mengandung  unsur  Syirik    seperti
          orang  yang  beriman  kepada  Allah  dan  hanya  beribadah
          kepada Allah tetapi dia mendustakan, tidak beriman kepada
          Nabi  besar  Muhammad  shallallahu  „alayhi  wa  sallam.  Baik
          kekufuran  jenis  pertama,  yang  mengandung  unsur  Syirik
          maupun  kekufuran  jenis  kedua  yang  tidak  mengandung
          unsur Syirik, kedua dosa ini adalah dosa yang paling besar,
          dan  barang  siapa  meninggal  dalam  keadaan  kufur  yang
          mengandung  unsur  Syirik  maupun  kufur  yang    tidak
          mengandung unsur Syirik, jika dia meninggal dalam kondisi
          seperti  itu  Allah  subhanahu  wa  ta‟ala  tidak  akan  pernah
          mengampuninya, Allah ta‟ala berfirman :
                                                   ِ
                                               ِ
                                     ه
                                 ِ
                                                                ِ َ
                                                          ُ
                  116  ءاسًمإ  ﴾      ءا َ ضٌَ  ْ نمم  َ ِ لُذ  َ نوُد اَم رفْـًو َِت َك ْ شٌْ  ْ نَأ رفْـً لا َالله نإ ﴿ َّ
                                                       َ
                                                               ُ َ
                                         ْ
                                 َ
                                               ُ َ َ
                          ُ
                                                                          ّ
                “Sesungguhnhya Allah subhanahu wa ta‟ala tidak akan
          mengampuni dosa Syirik dan akan mengampuni dosa selain Syirik,
                            bagi orang yang Allah kehendaki”
          Dalam  sebuah  hadits  baginda  Rasulillah  shallallahu  „alayhi
          wa sallam bersabda :
                                    ِ ْ
                                                  ِ ِ َ
                                           َ ِ ِ
                                 ُ باجحمإ عَلً مماَم ٍدح ْ  ؼم رفْـَم َالله  َّ نإ
                                  َ
                                       ِ َ ْ
                                                   َ ُ َ
                                                             ّ
           “Sesungguhnya Allah ta‟ala akan mengampuni hamba-Nya selama
                     tidak ada penghalang”, Para sahabat bertanya :
                                                                                 19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24