Page 41 - Al Qaul As Sadiid Buku Khutbah M Dimyati
P. 41

ini betul-betul profesi yang halal dalam agama, bukan dalam
          anggapan  kita  semata,  dalam  hukum  agama  apakah  profesi
          yang  kita  jalankan  ini  benar-benar  sesuai  dengan  aturan
          agama,  sehingga  harta  yang  kita  peroleh  betul-betul  harta
          yang  halal,  ataukah  jangan-jangan  yang  penting  kita
          menemukan  sumber  penghasilan  tanpa  peduli  apakah  ini
          sesuai  dengan  aturan  agama  atau  tidak,  dan  kita  selalu
          menggampangkan.
          Kita  sebagai  pribadi,  apakah  kita  sudah  benar-benar
          melaksanakan  semua  kewajiban-kewajiban  yang  dibebankan
          oleh  Allah  ta‟ala  dan  menjauhi  perkara-perkara  yang
          diharamkan  oleh  Allah  subhanahu  wa  ta‟ala  kepada  kita
          semuanya, atau jangan-jangan bahkan kita tidak tahu mana
          yang wajib bagi kita, mana yang haram bagi kita, karena kita
          tidak pernah belajar ilmu agama dengan baik, sehingga ndak
          tahu  mana  yang  haram  mana  yang  halal,  mana  yang  wajib
          mana  yang  haram,  yang  wajib  ditinggalkan,  yang  Haram
          malah dilakukan.
          Banyak  di  antara  kita,  tidak  pernah  melakukan  muhasabah
          atau malas-malasan untuk berinstrospeksi diri, karena selalu
          mengukur diri kita dengan orang-orang di bawah kita dalam
          urusan  agama,  kita  selalu  berfikir  kita  masih  mending
          dibanding  orang  lain,  kita  mencukupkan  diri  dengan  hanya
          melaksanakan shalat lima waktu, karena menganggap masih
          lebih  baik  dari  orang  yang  shalat  lima  waktunya  bolong-
          bolong.
          Kita tidak pernah membandingkan dengan orang yang di atas
          kita  dalam  urusan  akhirat  kita,  padahal  baginda  Rasulillah
          shallallahu  „alayhi  wa  sallam  mengajarkan  dalam  urusan
          dunia  agar  kita  lihat  orang  yang  di  bawah  kita  tapi  dalam
          urusan  akhirat  kita  mesti  melihat  orang  yang  di  atas  kita,
          supaya  terus  berkembang,  bertambah  kebaikan-kebaikan
          kita.
          Sering-seringlah  kita  membaca  sejarah  para  sahabat,  para
          tabi‟in,  orang-orang  shalih,  orang-orang  yang  mulia  yang
          telah  mendahului  kita,  orang-orang  shaleh  yang  banyak  di
          antara  mereka  tinggal  hanya  nama  dalam  kenangan-
          kenangan kita, kita seringkali melupakan bagaimana sejarah
                                                                                 41
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46