Page 42 - Al Qaul As Sadiid Buku Khutbah M Dimyati
P. 42
para sahabat, para tabiin bagaimana para sahabat
meninggalkan anak isteri mereka untuk berdakwah,
bagaimana para sahabat menggunakan harta-harta mereka
untuk berjuang fi sabilillah, untuk bersedekah kepada orang-
orang yang membutuhkan.
Sahabat Utsman ibn „Affan pernah mendanai kebutuhan
logistik dan persenjataan untuk perang kaum muslimin
seluruhnya di masa baginda Rasulillah shallallahu „alayhi wa
sallam.
Seorang Tabiin yang mulia Ali ibn al-Husain ibn Ali ibn Abi
Thalib di masa hidupnya menghidupi seratus keluarga di
Madinah, seratus keluarga seluruhnya kehidupannya beliau
tanggung.
Seorang Gubernur Sijistan, Thalhatut Thalahat beliau
mendanai seratus orang dai dan kebutuhan-kebutuhannya,
kebutuhan pernikahan mereka, nafaqah untuk anak isteri
mereka, semuanya ditanggung oleh gubernur Sijistan itu
hanya dalam rangka supaya mereka betul-betul bisa fokus,
konsentrasi untuk berdakwah di jalan Allah subhanahu wa
ta‟ala.
Kita sebagai pribadi, kita ini termasuk orang yang dicintai
oleh Allah atau orang yang dibenci oleh Allah, kita ini
seringkali hidup dalam subyektifitas kita, Kita selalu merasa
sudah hebat, sudah shaleh, sudah banyak sedekah, sudah
banyak ibadah, jangan-jangan ibadah kita tidak terima oleh
Allah, jangan-jangan amal shaleh yang kita lakukan, kita
lakukan karena mengharap pujian sesama hamba, sedekah-
sedekah yang kita lakukan hanya berharap dipuji oleh orang
lain atau berasal dari harta yang haram, sehingga tidak
diterima oleh Allah subhanahu wa ta‟ala padahal kita mengira
kita ini sudah beres semuanya sudah benar, sudah shaleh
sudah bertaqwa. Baginda Rasulillah shallallahu „alayhi wa
sallam bersabda :
َّ ٍ
ٍ َ
ْ
َ
ِلَون ِ بِ ةَفِِح ، ِ قإوسَلأإ ِ فِ ٍ باَّسَ ، ظإوح ٍّ يِر َ ظْؼح َّ َ كُ ةُِ ي لا َالله َّ نإ
َ ْ
هَ
َ
َّ َ
ْ
ْ
ِ
ِ ِ ٓ ْ
َ
ِ َ َ
)نادح نجإ ٍإور( ةرخلأإ ِرْمَبِت ٍلُاخ ،اَْههَلِإ ِرْمَبِت مماَػ ،راَّنَّه ِ بِ ٍراَح ِ ّ
َ
ٍ
Sesungguhnya Allah ta‟ala tidak mencintai orang yang menumpuk-
numpuk harta, kemudian tidak mengeluarkan hak-hak harta itu,
42