Page 109 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 109

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                 masih bolehkah anak anak SMA. Pasti dia membolehkan,” ujar
                 Ayah. Saya dan teman sekamar saya tertawa mendengarnya.

                     Ada lagi humor  Ayah soal makanan. Biasanya kami
                 selalu sarapan pagi bersama sebelum berangkat ke sekolah.
                 Pada zaman sulit 1947, kami melatih diri mengurangi makan
                 nasi, diganti dengan ubi dan teh panas. Akibatnya saya pun
                 sakit, dan suatu ketika diantar pulang dari sekolah dengan
                 wajah yang pucat pasi. Ummi dan  Ayah sedih melihat
                 kejadian itu, terutama khawatir dengan pertumbuhan otak
                 kami akibat kurang gizi.  Ayah berusaha lebih giat agar
                 kejadian itu tak terulang lagi, dan kami pun tetap sarapan
                 pagi. Sehabis makan, Ayah memanggil anaknya satu persatu
                 sambil bertanya, “Sudah kenyang?”
                     “Sudah,” jawab si anak.

                     “Jangan bohong, sini Ayah lihat,” Ayah menepuk perut
                 si anak, sambil berkata, “Kalau perut itu masih berbunyi,
                 tandanya belum kenyang, dan harus ditambah sepiring lagi.”
                 Tentu saja Ayah hanya bergurau.
                     Humor  Ayah soal makan ini, agaknya paling banyak
                 dikenang oleh Buya Zas.
                     Sejak mereka muda, telah banyak melakukan per-
                 jalanan ke desa-desa dalam kegiatan sebagai Pemimpin
                 Muhammadiyah Minangkabau. Saya pun mengenang bebe-
                 rapa di antara nya.

                     Dalam pengembaraan kami selama perang kemerdekaan,
                 bila tiba di suatu kampung, kami selalu dijamu makan enak
                 oleh orang-orang kampung itu. “Buya Hamka datang dalam
                 keadaan kita susah, tetapi Buya masih ingat juga pada kita,”
                 begitu kata orang kampung itu, dan ayam pun langsung


                 92                                           pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:18:39 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   92       1/13/2017   6:18:39 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   92
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114