Page 104 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 104

Pribadi Buya Hamka yang Menakjubkan
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                    setahun kemudian perkara itu dibawa ke Mahkamah, Ayah
                    menyediakan dirinya menjadi pembela, sedangkan semua
                    orang tahu bahwa dia bukan ahli hukum. Perkara itu berhasil
                    dimenangkannya dengan bebasnya seluruh komplotan yang
                    menjadi tertuduh.

                        “Apa yang mendorong Buya tampil membela perkara
                    itu?” tanya salah seorang muridnya.
                        Ayah menjawab, “Pertama, karena saya melihat ada
                    usaha-usaha dari pihak lain yang hendak mendiskreditkan
                    Masyumi dan Muhammadiyah menjadi dalang peristiwa
                    itu. Kedua, S.J. Sutan Mangkuto saudara seperjuangan saya
                    dalam Muhammadiyah.” Dan,  Ayah lagi-lagi mengenang
                    hubungannya dengan Sutan Mangkuto.

                        Demikianlah Buya Hamka, dia memang orang yang
                    tak pandai berdendam. Banyak yang bisa saya ceritakan,

                    misalnya ucapan  Tengku Jafisham kepada saya tatkala
                    bertemu di lapangan udara Polonia Medan pada 1981, “Ayah
                    saudara adalah seorang yang berbeda paham dengan saya.
                    Kami selalu bertentangan, tapi dia tak pernah dendam. Dan
                    bila bertemu, kami selalu merasa sebagai sahabat.”
                        Tengku yang menjadi pemimpin NU, menceritakan hal
                    itu kepada saya tatkala menghadiri MUNAS Ulama NU di
                    Kaliurang, September 1981. Katanya lagi, dia bertemu dengan
                    Ayah, sebulan sebelum Ayah meninggal di rumah jalan Raden
                    Patah. Begitu bertemu, mereka berangkulan dan sama-sama
                    menangis. “Meski berbeda paham, dia sahabat baik saya.”
                        Itulah beberapa tabiat Ayah, yang barangkali menyebab-
                    kan dirinya menjadi seorang pengarang yang amat peka dalam
                    menangkap kesan, dan menuangkan dalam bentuk tulisan.



                                                                          87

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:18:39 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   87
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   87       1/13/2017   6:18:39 PM
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109