Page 225 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 225

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                 Patah.  Ayah turut menyaksikan pertandingan itu dengan
                 gembira.  Tapi sebentar-sebentar dia melihat arlojinya,
                 karena tidak beberapa lagi dia harus berceramah di hadapan
                 Konferensi Kerja Pemimpin  Wilayah Muhammadiyah
                 seluruh Indonesia. Siaran belum habis, Ayah sudah bersiap-
                 siap hendak berangkat.

                     Tiba-tiba ada telepon dari Departemen Agama. Mereka
                 minta waktu menemui Ayah, dengan membawa pesan dari
                 Menteri Prof. Mukti Ali tentang ren cana pendirian Majelis
                 Ulama. Setelah berbicara dan menyepakati waktu pertemuan,
                 Ayah pun berangkat mengha diri Konferensi Muhammadiyah
                 itu.
                     Esok harinya saya datang pagi-pagi menemuinya,
                 menanyakan apa saja yang dia sampaikan di hadapan
                 Pemimpin Muhammadiyah itu, dan siapa saja yang hadir. Tapi
                 Ayah tak begitu tertarik membicarakan soal Muhammadiyah
                 itu. Yang diceritakannya kepada saya, ialah ten tang utusan
                 Menteri  Agama Mukti  Ali, yang mendekati  Ayah untuk
                 menjadi Ketua Umum Majelis Ulama yang akan dibentuk
                 beberapa waktu lagi. Berita-berita tentang Majelis Ulama itu
                 sudah banyak tersiar, di mulai dengan terbentuknya majelis
                 itu di daerah-daerah.

                     Saya kurang gembira Ayah menerima jabatan itu, karena
                 saya memperkirakan lebih banyak orang yang tak menyukai
                 Majelis Ulama seperti itu. Sejak terdengarkan berdirinya Majelis
                 itu, kritik-kritik su dah mulai bermunculan di masjid-masjid.
                     “Soalnya bukan kritik itu, tapi niat kita menerimanya
                 untuk apa?” itulah jawab Ayah.





                 208                                          pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:18:56 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   208
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   208      1/13/2017   6:18:56 PM
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230