Page 258 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 258

Jembatan Umat dan Pemerintah
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                    Agung Al-Azhar, Dokter Sulastomo berbisik pada saya, agar
                    Buya Hamka dijaga.

                        Ayah mengucapkan pidato panjang pada malam bahagia
                    itu. Beberapa orang aktivis pemuda MasjidAl-Azhar bertanya-
                    tanya dan menilai pidato Ayah itu bernada lain, “Seolah-olah
                    Buya Hamka mengucapkan pidato perpisahan.”
                        Di akhir pidatonya Ayah berkata:

                        “Akhirnya pada sisa umur yang masih tinggal ini,
                    dapatlah hendaknya saya memperkukuh iman dan beramal
                    saleh, sekadar tenaga yang masih ada. Moga-moga diterima
                    oleh Tuhan dan tetaplah saya jadi khadam dari semua, tidak
                    berpihak-pihak dan tidak untuk satu golongan saja.”
                        Saya pun termenung mendengar ucapan terakhir pidato
                    Ayah itu, saya tahu bahwa orangtua yang sudah 73 tahun itu
                    sudah semakin lemah. Tongkat yang selalu dibawanya tidak
                    lagi kuat menopangnya. Kadang-kadang saya sendiri pun
                    menjadi tongkat kedua yang menuntun langkahnya yang
                    semakin berat.  Teringatlah saya waktu  Ayah mengakhiri
                    revisi naskah Tafsir Al-Azhar yang terakhir, yaitu Juz XXIX.
                        “Terbitkanlah cepat, tugas Ayah sudah selesai, mati pun
                    Ayah sudah rela.”

                        Dada saya berguncang mengingat perkataan Ayah, karena
                    malam itu kami tengah bertasyakur atas selesainya tugas itu.
                        Bulan Februari itu mulailah timbul isu “Natal Bersama”
                    yang terkenal itu.
                        Dalam sebuah khutbah Jumat di Masjid Agung Al-Azhar,
                    dengan suara lantang Ayah mengingatkan umat bahwa haram

                    hukumnya, bahkan kafir bila ada orang Islam yang menghadiri
                    upacara Natal. Na tal adalah kepercayaan orang Kristen


                                                                         241

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:18:58 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   241
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   241      1/13/2017   6:18:58 PM
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263