Page 255 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 255

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                 depan rumah saja, Ayah tidak bisa setiap hari masuk kantor,”
                 katanya.

                     Namun menjelang Munas II, mulailah banyak usulan
                 agar Ayah bersedia terus menjadi Ketua. Dia kembali berdiam
                 diri dengan pendapat orang-orang itu.
                     “Buya harus bersedia. Kami tak melihat calon lain. Kalau
                 Buya menolak, akibatnya akan lebih buruk. Ada golongan
                 lain yang berambisi merebut kedudukan itu dari tangan kita,”
                 demikian desakan-desakan yang disampaikan kepada Ayah
                 itu.

                     Munas kembali memilih Ayah dan Ayah pun menerimanya.
                     “Okelah, tapi saya sudah tua, kalian harus lebih banyak
                 membantu saya,” begitulah sambutannya.
                     Dalam pidato pelantikan kedua ini, Ayah tak lagi begitu
                 serius dan berkobar-kobar seperti lima tahun yang lalu, tapi
                 ada bagian pidatonya yang dikutip oleh pers, yaitu yang
                 menyinggung Pancasila, sebagai berikut:

                         “Tentang Pancasila dan UUD ‘45, baiklah saya
                     singgung di sini, bahwasanya Majelis Ulama telah
                     menjelaskan pandangannya kepada umum melalui
                     dengar pendapat Majelis Ulama dengan DPR, dan
                     dengan Wanhankamnas, yang pada dasarnya tak ada
                     yang harus ditentang oleh umat Islam. Saya sendiri pun
                     sejak beberapa tahun yang lalu telah menulis sebuah
                     buku yang berjudul Urat Tunggang Pancasila, yang isinya
                     telah pula saya bentangkan dalam Khutbah Idul Fitri di
                     Istana Merdeka. Akan tetapi, maafkanlah saya jika kami
                     Majelis Ulama tidak mempropagandakan Pancasila
                     dalam setiap percakapan, ceramah, pidato, dan tablig-


                 238                                          pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:18:57 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   238
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   238      1/13/2017   6:18:57 PM
   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260