Page 274 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 274

Menjelang Akhir Hayat
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                    dia kelihatan sudah tak sadar sedikit pun, napasnya semakin
                    sesak, dan grafik jalan jantungnya sudah tak teratur lagi. Saya

                    raba kakinya, dingin, kemudian kaki itu saya cium. Seorang
                    perawat mengatakan bahwa sebenarnya bagian kiri tubuh
                    Ayah masih bisa merasa bila disentuh. Terdengar suara Ayah
                    yang lirih menyebut, “Allah” berkali-kali.

                        Tamu-tamu berdatangan siang itu. Di antaranya Pemimpin
                    Majelis Ulama, K.H. Syukri Ghazali, Letjen Sudirman,
                    Projokusumo, dan K.H. Hasan Basri, yang sangat terkejut
                    melihat keadaan Ayah. Seorang anggota Majelis Ulama yang
                    lain Dokter Tarmizi Taher menghubungi Dokter Savitri untuk
                    menda pat keterangan medis yang lengkap.
                        Dokter  Tarmizi, yang merupakan teman sepermainan
                    saya di masa kanak-kanak di Padang Panjang, kemudian
                    menceritakan keterangan Dokter Savitri kepada Pemimpin
                    Majelis Ulama. Dia juga bilang kalau  Ayah seharusnya
                    tak melakukan perjalanan ke Bangladesh dan Irak tempo
                    hari. Sangat berbahaya bagi penderita jantung seperti Ayah
                    melakukan penerbangan jarak jauh. Khawatir terjadi anfal di
                    udara.

                        Saya menunduk, teringat perjalanan Irak sebulan
                    sebelumnya. Kami berdua terbang lebih dari empat belas jam,
                    kurang tidur dan berhenti di Bangkok beberapa jam. Saya
                    memejamkan mata mengingat kejadian itu. Pada waktu itu,
                    Ayah yang sebenarnya sangat lelah, tetap gembira berjalan
                    di belakang saya dengan tongkatnya. Begitu tiba di ruang
                    tunggu Airport Bangkok, dia menuju toilet, menyuruh saya
                    menyiapkan sajadah, melihat kompas, dan shalat dengan
                    menjamak shalat Zhuhur dan  Ashar di tengah kesibukan



                                                                         257

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   257
                                                                         1/13/2017   6:18:58 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   257      1/13/2017   6:18:58 PM
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279