Page 81 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 81

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                     Terakhir, ketika beberapa orang mubalig yang tak
                 menyetujuinya duduk menjadi Ketua Majelis Ulama
                 Indonesia, mengejeknya di masjid dan di muka umum, dengan
                 tenang Buya Hamka berkata, “Lebih dari itu telah aku alami.”

                     Syukurlah dia tidak lenyap ditelan revolusi dan melalui
                 tragedi 1945 di Medan itu,  Tuhan masih memberikan
                 kesempatan kepada nya untuk tampil kembali.
                     Di Sumatra Barat, dia turut ambil bagian dalam perjuangan
                 re volusi menjadi Ketua Front Pertahanan Nasional yang
                 menghimpun tenaga rakyat melawan NICA. Dia tampil pula
                 sebagai pembela perkara “Peristiwa 3 Maret” di Bukittinggi,
                 dengan kemenangan di pihaknya. Dia menjadi orang
                 kepercayaan Wakil Presiden Mohammad Hatta, meskipun tak
                 mem punyai jabatan resmi dalam pemerintahan.

                     Meskipun menjabat sebagai Majelis Ketua atau Konsul
                 Muhammadiyah di Sumatra Barat, tetesan penanya tak ber-
                 henti mengalir. Dia melahirkan buku  Revolusi Pikiran,
                 Revolusi Agama, dan Adat Minangkabau Menghadapi Revo-
                 lusi. Dengan ketiga buku itu, dia menuntun dan memimpin
                 revolusi ke jalan yang diridhai Tuhan.
                     Setelah penyerahan kedaulatan, dia pindah ke Jakarta.
                 Buya Hamka dipan dang sebagai seorang budayawan Islam
                 yang duduk bersama ahli-ahli kebudayaan lainnya dalam
                 organisasi kebudayaan nasional Badan Musyawarah Kebu-
                 dayaan Nasional. (Catatan: Tahun-tahun awal kemerdekaan
                 amat langka dirasakan budayawan dari kalangan Islam).
                     Betapa bahagianya Buya Hamka tatkala pada 1939
                 datang ke Kota Medan, meskipun sebelumnya telah beberapa
                 kali ke Medan. Namun, kedatangannya kali ini adalah sebagai



                 64                                           pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:18:37 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   64
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   64       1/13/2017   6:18:37 PM
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86