Page 78 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 78

Kenangan Akan Buya Hamka yang Mengharukan
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                    pada 22 Ramadhan 1401, bertepatan dengan 23 Juli 1981
                    di Rumah Sakit Umum Pusat Pertamina. Kemudian dia
                    dimakamkan di Pemakaman Tanah Kusir. Innalillâhi wa inna
                    Ilaihi raji’ûn.

                        Beberapa hari setelah meninggalnya Buya Hamka, Taufi k
                    Ismail, seorang penyair yang terkenal itu mengatakan kepada
                    saya, “Yang mengagumkan saya, ialah Buya selesai dengan
                    tugasnya.” Sebelum meninggal dia telah banyak mengajak
                    dan merangsang pengarang-pengarang muda Islam mengikuti
                    jalannya. Dia pun telah menyelesaikan pekerjaan besarnya,
                    menulis Tafsir Al-Azhar yang 30 jilid itu. Pada 1978, ketika
                    selesai mengoreksi se luruh pekerjaan itu, yaitu Juz ke-29,
                    Almarhum melakukan sujud syukur. Kepada saya, Almarhum
                    menyerahkan naskah itu untuk diterbitkan, lalu berkata, “Hari
                    ini selesailah tugas Ayah.”
                        Terakhir, dia menyelesaikan pula tugasnya sebagai Ketua
                    Majelis Ulama, yaitu dua bulan sebelum kepergiannya. Dia
                    meletakkan jaba tan dengan wajah berseri, setelah menjabat
                    kedudukan itu selama 6 tahun.


                        “Selesai, selesai,” ujar Taufik Ismail berulang-ulang.
                        Khusus kepada saya yang telah membantunya sebagai
                    Pemimpin Majalah Panji Masyarakat, selama lebih 20 tahun,
                    Buya mengamanat kan agar meneruskan khittah atau per-
                    juangannya. Dapat saya tambahkan bahwa apa  pun yang
                    dikerjakan Almarhum selama hidupnya, yaitu: mengarang,
                    pidato, konferensi, berpolitik, menjadi wartawan, dan lainnya,
                    tujuannya satu, yaitu menegakkan keagungan Tuhan  dengan
                    semangat cinta.

                        Mengakhiri uraian ini, saya tak dapat menghindari
                    tragedi yang dialami di Kota Medan, yang menyebabkannya

                                                                          61

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:18:37 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   61
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   61       1/13/2017   6:18:37 PM
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83