Page 73 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 73

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                     Membaca riwayat hidupnya kembali, baik yang ditulisnya
                 sendiri dalam buku “Kenang-Kenangan Hidup” yang terdiri
                 4 jilid, maupun himpunan tulisan kawan-kawannya dalam
                 buku “Kenang-Kenangan 70 tahun Buya Hamka”, niscaya
                 kita mengetahui bahwa di Medan inilah sebenarnya dia mulai
                 dikenal sebagai salah seorang penulis Indonesia, di zaman
                 sebelum perang dunia. Yaitu, bersamaan dengan kehadiran
                 Angkatan Pujangga Baru yang kebanyakan berkumpul di
                 Batavia atau Jakarta sekarang.

                     Bakat sebagai pengarang atau penulis, telah tampak
                 sejak dia berumur 17 tahun. Ketika itu dia menulis buku
                 “Khatibul Umat” sampai 3 jilid di Padang Panjang. Buku
                 itu mirip suatu penerbitan periodik yang beredar di antara
                 kawan-kawan secara terbatas. Kemudian dia mengarang
                 sebuah roman dalam bahasa Minang berjudul “Si Sabariyah”,
                 yang ditulisnya dengan memakai huruf Arab Melayu. Kisah
                 Si Sabariyah diangkat dari satu peristiwa nyata yang terjadi
                 di Sungai Batang, dibumbui dengan imajinasi hingga enak
                 dibaca masyarakat waktu itu. Apalagi jika dinyanyikan dengan
                 rebab. Buku itu mengalami cetak ulang sampai 3 kali. Dari
                 honor buku itulah Buya Hamka membiayai perkawinannya
                 dengan Ummi kami, Siti Raham pada 1929, dan meninggal
                 pada 1 Januari 1972.
                     Tulisan-tulisannya itu baru beredar di kalangan pem-
                 baca yang terbatas, karena oplahnya belum bisa ditingkatkan,
                 maklum penulisnya belum terkenal. Namun dengan bekal
                 itu, anak muda ini datang ke Medan. Medanlah yang mem-
                 bukakan matanya, memberinya ilham melalui penanya yang
                 tak pernah kering.




                 56                                           pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:18:37 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   56
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   56       1/13/2017   6:18:37 PM
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78