Page 11 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 11
Islamic Theology | 3
“Ia ditaklukkan oleh rasa cintanya kepada Ibnu Taimiyah,
hingga tidak sedikitpun ia keluar dari setiap pendapat Ibnu
Taimiyah, dan bahkan ia selalu membela setiap pendapat
apapun dari Ibnu Taimiyah. Ibnu Qayyim inilah yang berperan
besar dalam menyeleksi dan menyebarluaskan berbagai karya
dan ilmu-ilmu Ibnu Taimiyah. Ia bersama Ibnu Taimiyah telah
dipenjarakan di penjara al-Qal„ah, setelah sebelumnya ia
dihinakan dan arak keliling di atas unta hingga banyak dipukuli
ramai-ramai. Ketika Ibnu Taimiyah meninggal dalam penjara,
Ibnu Qayyim lalu dikeluarkan dari penjara tersebut. Namun
demikian, Ibnu Qayyim masih mendapat beberapa kali
hukuman karena perkataan-perkataannya yang ia ambil dari
fatwa-fatwa Ibnu Taimiyah. Karena itu, Ibnu Qayyim banyak
menerima serangan dari para ulama semasanya, seperti juga
3
para ulama tersebut diserang olehnya” .
Sementara Ibn Katsir (w 774 H) menuliskan tentang sosok Ibnu
Qayyim sebagai berikut:
“Ia (Ibnu Qayyim) bersikukuh memberikan fatwa tentang
hukum cerai (thalaq) dengan menguatkan apa yang telah
difatwakan oleh Ibnu Taimiyah. Tentang masalah talak ini telah
terjadi perbincangan dan perdebatan yang sangat luas antara
dia dengan hakim agung (Qâdlî al-Qudlât) Taqiyuddin as-
;
4
Subki dan ulama lainnya” .
Ibnu Qayyim adalah sosok yang terlalu optimis dan memiliki
gairah yang besar atas dirinya sendiri, hal ini secara nyata tergambar
dalam gaya karya-karya tulisnya yang nampak selalu memaksakan
penjelasan yang sedetail mungkin. Bahkan nampak penjelasan-
3 Ibn Hajar al-Asqalani, ad-Durar al-Kâminah Fî A„yân al-Mi„ah
ats-Tsâminah, j. 3, h. 300-301
4
Ibn Katsir, al-Bidâyah Wa an-Nihâyah, j. 14, h. 235