Page 10 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 10

8  |  Membela Kedua Orang Tua Rasulullah

            meninggal,  karena  sesungguhnya  mereka  telah  menyelesaikan  apa
                                     2
            yang telah mereka perbuat” .
                                        *  *  *
                    Hampir  seluruh  ulama  terkemuka  di  kalangan  Ahlussunnah
            Wal Jama’ah berpedapat bahwa kedua orang tua Rasulullah selamat,
            di  akhirat  kelak  keduanya  akan  masuk  surga.  Mereka,  para  ulama
            terkemuka  tersebut  adalah  orang-orang  paling  paham  terhadap
            pendapat-pendapat  yang  menyalahi  pendapat  mereka,  mereka
            adalah  orang-orang  yang  hafal  terhadap  hadits-hadits  nabi  dan
            berbagai  atsar,  mereka  adalah  orang-orang  yang  paham  dan  hafal
            dalil-dalil dan paham bagaimana metode ber-dalil (istidlal). Al-Hafizh
            as-Suyuthi berkata:
                    “Seorang yang ingin sampai kepada kesimpulan yang benar
            dalam masalah ini (tentang kedua orang tua Rasulullah) setidaknya
            ada empat pondasi yang harus ia kuasai untuk menjadi metodologi
            penelitian-nya, tiga pondasi; kaedah kalamiyyah, kaedah Ushuliyyah,
            kaedah Fiqhiyyah, dan satu pondasi terkait kaedah himpunan antara
            hadits dan Ushul fiqh. Bekal itu tentu belum cukup, itu semua harus
            ditambah  dengan  keluasan  hafalan  terhadap  hadits-hadits  nabi,
            memiliki metode kritik hadits yang mumpuni, dan memiliki ketelitian
            serta  pengetahuan  yang  sangat  luas  terhadap  pendapat-pendapat
            para imam terkemuka, lalu mampu melakukan sinkronisasi di antara
            pendapat-pendapat  para  imam  yang  “berserakan”  tersebut  (Jam’u
            mutafarriqat  kalam  al-a-immah).  Dengan  demikian  janganlah
            berprasangka  bahwa  para  imam  terkemuka  tersebut  tidak
            mencermati hadits-hadits yang mereka jadikan dalil, --Na’udzu Billah,
            kita  berlindung  dengan  Allah  dari  prasangka  buruk  semacam  ini--.
            Sungguh  para  imam  agung  tersebut  telah  mendalami  setiap  dalil
            yang  mereka  kemukakan,  menyelami  berbagai  aspek  yang
            terkandung  di  dalamnya,  dan  mereka  telah  menjawab  segala
            permasalahan [dalam urusan agama ini] dengan jawaban yang bukan
            “asal-asalan”,  tetapi  dengan  jawaban  yang  sangat  valid;  yang  bagi
            seorang  moderat  dan  adil  (munshif)  jawaban-jawaban  para  imam

                  2   Shahih  al-Bukhari,  bab.  97,  hadits  nomor  1393,  dari  Aisyah.  Lihat  pula
            Musnad Ahmad, 6/180, dan Sunan an-Nasa-i, 4/53.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15