Page 11 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 11
Membela Kedua Orang Tua Rasulullah | 9
tersebut tidak dapat ditolak. Benar, jawaban para imam tersebut
didasarkan kepada argumen-argumen yang sangat kuat; [naqliyyah
3
dan aqliyyah], seperti kuatnya gunung-gunung pada pancang-nya” .
* * *
Dalam pembukaan risalah Nasyr al-‘Alamain al-Munifain, al-
4
Hafizh as-Suyuthi menuliskan mukadimah sangat berharga . Berikut
ini kita kutip beberapa bagian pokok untuk kita jadikan pelajaran,
yang dasar semua itu adalah firman Allah dalam menceritakan
perkataan Rasulullah: “Wahai kaum-ku, sungguh aku mengajak
kalian menuju keselamatan, tapi mengapa kalian mengajak-ku
menuju ke neraka” (QS. Ghafir: 41). As-Suyuthi menegaskan,
setidaknya ada dua poin mendasar mengapa risalah seperti ini harus
ditulis, yaitu;
(Pertama); Agar manusia manahan diri dari terjerumus
dalam mempermasalahkan kedua orang tua Rasulullah. Bahasan
masalah ini adalah “lahan” yang sulit, tidak seharusnya bagi siapapun
berkata-kata “keji” dan “se-enak-nya” (mengkafirkan) terhadap
kedua orang tua Rasulullah, karena demikian itu jelas dapat
menyakiti Rasulullah –sebagaimana dinyatakan oleh para ulama--.
Imam as-Suhaili dalam kitab ar-Rawdl al-Unuf, setelah
mengutip hadits riwayat Muslim dan beberapa hadits lainnya
tentang keadaan kedua orang tua Rasulullah, berkata: “Tidak boleh
bagi kita mengatakan demikian itu [kata-kata keji], karena Rasulullah
sendiri telah bersabda: “Janganlah kalian menyakiti orang-orang yang
hidup dengan mencaci-maki orang-orang yang telah meninggal dari
[kerabat] mereka”, dan Allah telah berfirman: “Sesungguhnya orang-
orang yang memusuhi Allah dan menyakiti Rasul-Nya mereka
5
dilaknat di dunia dan di akhirat” (QS. al-Ahzab:57) .
3 Ad-Duraj al-Munifah, as-Suyuthi, h. 2-3
4 Nasyr al-‘Alamain, as-Suyuthi, h. 2-4
5 Riwayat dari imam as-Suhaili ini dikutip oleh as-Suyuthi dalam hampir
seluruh risalah yang beliau tulis dalam pembelaan terhadap kedua orang tua
Rasulullah yang mulia. Lihat di antaranya dalam as-Subul al-Jaliyyah, h. 16, Nasyr al-
Alamain al-Munifain, h. 2-3, dan ad-Duraj al-Munifah, h. 16