Page 8 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 8

6  |  Membela Kedua Orang Tua Rasulullah

            dilontarkan orang-orang Wahabi terhadap orang-orang Islam banyak
            tertulis dalam buku-buku mereka yang dibagi-bagikan secara gratis,
            bahkan dalam selebaran-selebaran “liar” yang kadang berserakan di
            berbagai  masjid  dan  musholla,  atau  bahkan  dipinggiran  jalan-jalan
            umum.
                    Benar,  kaum  Wahabi  seringkali  menuduh  bahwa  setiap
            perkataan dan perbuatan yang menunjukan pengagungan terhadap
            baginda Rasulullah adalah perkara kufur dan syirik. Mereka menuduh
            siapapun  yang  melakukan  itu  maka  sama  saja  ia  telah  beribadah
            kepada  Rasulullah.  Disadari  oleh  mereka  atau  tidak,  maka  dengan
            demikian  seakan  mereka  telah  men-cap  diri  mereka  sendiri  di
            hadapan  dunia  Islam  bahwa  mereka  telah  membuat  permusuhan
            dengan Rasulullah; mereka tidak senang jika Rasulullah diagungkan
            dan  muliakan.  Sebaliknya;  seakan  mereka  bersuka  cita  jika
            kehormatan Rasulullah dihinakan.
                    Anda  dapat  lihat,  betapa  mereka  “ngotot”  mengatakan
            kedua  orang  tua  Rasulullah  sebagai  orang  kafir.  Untuk  itu  mereka
            mencetak berjuta buku demi “memaksakan” ajaran mereka terhadap
            orang-orang Islam supaya berkeyakinan kedua orang tua Rasulullah
            sebagai  orang  kafir,  lalu  buku-buku  tersebut  mereka  bagi-bagikan
            secara  gratis.  Padahal,  prihal  keadaan  kedua  orang  tua  Rasulullah
            bukan  merupakan  masalah  pokok  dalam  akidah  bagi  setiap  orang
            Islam.  Seandainya,  seorang  muslim  tidak  tahu  tentang  keadaan
            kedua  orang  tua Rasulullah  di  akhirat  maka  dia  tidak  akan  diminta
            pertanggungjawaban oleh Allah. Bila dia berkeyakinan kedua orang
            tua Rasulullah masuk surga (mukmin); walaupun ternyata seandainya
            keduanya masuk neraka (kafir), maka Allah tidak akan menyiksannya
            atas kesalahannya ini. Justru sebaliknya, jika ia berkeyakinan kedua
            orang  tua  Rasulullah  masuk  neraka  (kafir),  padahal  ternyata
            keduanya masuk surga (mukmin), maka tentu orang seperti ini telah
            merugi  dengan  prasangka  buruknya  ini,  disamping  berpendapat
            semacam itu jelas menyakiti Rasulullah.
                    Sekali  lagi,  tentang keadaan kedua  orang  tua  Rasulullah  ini
            bukan perkara pokok akidah yang berakibat fatal. Bagi kita yang tidak
            tahu,  -misalkan-,  cukup  dengan  hanya  mengatakan  “tidak  tahu”
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13