Page 169 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 169
Membela Kedua Orang Tua Rasulullah | 167
menyebutkan bahwa Rasulullah berkata: “Wahai Bani Mulaikah, ibu
kalian di neraka”, lalu Rasulullah berkata: “Ibuku bersama ibu kalian”.
Sementara itu hadits di atas oleh al-Hafizh Ibnul Jawzi dinilai
sebagai hadits maudlu’, karenanya maka ia memasukannya dalam
kitab al-Maudlu’at. Ibnul Jawzi berkata: “Muhammad ibn Ziyad; dia
adalah an-Naqqash bukan seorang yang tsiqah, lalu Ahmad ibn Yahya
dan Muhammad ibn Yahya keduanya adalah orang majhul (tidak
263
dikenal)” .
Al-Hafizh as-Suyuthi mengkritik penilaian Ibnul Jawzi ini,
beliau menuliskan sebagai berikut:
“Muhammad ibn Yahya (bukan orang majhul) telah
disebutkan biografinya oleh adz-Dzahabi dalam kitab al-Mizan dan
kitab al-Mughni sekaligus, ia berkata: “Muhammad ibn Yahya Abu
Ghaziyah al-Madani az-Zuhri, ad-Daraquthni berkata: “Dia adalah
seorang yang matruk”, sementara al-Azdi berkata: “Dia adalah
seorang yang dla’if”. Demikianlah redaksi adz-Dzahabi dalam
kitabnya tersebut, ia menyimpulkan bahwa Muhammad ibn Yahya ini
seorang yang dla’if saja, bukan seorang pemalsu hadits. Maka
seorang yang dinilai demikian ini riwayat haditsnya tidak digolongkan
dalam tingkatan maudlu’, tetapi hanya berkualitas dla’if saja.
Syaikhul Islam al-Hafizh Abul Fadl Ibnu Hajar al-Asqalani
dalam kitab Lisan al-Mizan, setelah mengutip perkataan Ibnul Jawzi
yang mengatakan bahwa Muhammad ibn Yahya seorang yang
majhul, berkata: “Muhammad ibn Yahya bukan seorang yang majhul,
tetapi dia seorang yang dikenal, biografinya baik, telah disebutkan
dalam kitab Tarikh Mishr karya Abu Sa’id ibn Yunus, di sana
disebutkan: “(Dia) Muhammad ibn Yahya ibn Muhammad ibn Abdil
Aziz ibn Abdirrahman ibn Auf, Abu Abdillah, gelarnya adalah Abu
Ghaziyah, berasal dari Madinah (Madaniy), pindah ke Mesir, beliau
memiliki dua kunyah. Di antara yang mengambil riwayat dari beliau;
Ishaq ibn Ibrahim al-Kabbas, Zakariya ibn Yahya al-Baghawi, Sahl ibn
Sawad al-Ghafiqi, Muhammad ibn Abdillah ibn Hakim, dan
Muhammad ibn Fairuz. Wafat hari Asyra’ (10 Muharram) tahun 258
263 Al-Maudlu’at, Ibnul Jawzi, j. h.