Page 218 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 218
216 | Membela Kedua Orang Tua Rasulullah
Abdil Aziz didatangkan kepadanya seorang sekretaris yang telah siap
untuk bekerja, ia seorang muslim, sementara ayah-nya seorang kafir.
Maka khalifah Umar berkata kepada orang yang membawa calon
sekretaris tersebut: “Tidakah sebaiknya engkau mendatangkan
padaku anak-anak dari kaum Muhajirin?! [Anak-anak dari kaum
Muhajirin; jelas ayah-ayah mereka adalah orang-orang Islam, bahkan
merupakan sahabat-sahabat Rasulullah]”. Tiba-tiba si-calon
sekretaris berkata: “Bukankah ayah Rasulullah sendiri seorang yang
… ?”. [al-Hafizh Abu Nu’aim berkata:] “Si-calon sekretaris tersebut
berkata-kata yang sangat keji, sengaja aku tidak menuliskannya
karena sangat buruk dan tidak beradab”. Mendengar jawaban si-
calon sekretaris itu maka Khalifah Umar sangat marah, beliau
346
berkata: “Selamanya, engkau jangan bekerja bagiku!” .
(3). Syaikhul Islam al-Imam al-Harawi dalam kitab Dzamm al-
Kalam meriwayatkan dari jalur Ibnu Abi Jamilah, berkata: “Berkata
Umar ibn Abdil Aziz kepada Sulaiman ibn Sa’ad: Aku mendengar
bahwa ayahmu bekerja bagi kita di beberapa tempat, dan dia adalah
seorang yang kafir?!”. Sulaiman berkata: “Bukankah ayah Rasulullah
seorang yang … ? [al-Imam al-Harawi berkata:] “Ia berkata-kata yang
sangat keji, sengaja aku tidak menuliskannya karena sangat buruk
dan tidak beradab”. Maka Khalifah Umar sangat murka, dan langsung
melepas jabatan Sulaiman dari pekerjaan-nya dalam
347
kesekretariatan .
(4). Al-Qadli Tajuddin as-Subki dalam kitab at-Tarsyih
menuliskan: “Berkata asy-Syafi’i dalam beberapa kesempatan-nya, --
semoga rahmat Allah selalu tercurah baginya--: “… dan Rasulullah
sendiri akan memotong tangan “seorang perempuan mulia” jika
terbukti ia mencuri”, lalu asy-Syafi’i diingatkan dengan bahwa yang
dimaksud “perempuan mulia” tersebut adalah Sayyidah Fathimah,
tapi kemudian asy-Syafi’i hanya berkata: “Jika si-fulanah mencuri…”.
[al-Imam as-Subki berkata:] Lihatlah bagaimana asy-Syafi’i hanya
346 Ad-Duraj al-Munifah, as-Suyuthi, h. 17 mengutip dari Hilyah al-Awliya’ Fi
Thabaqat al-Ashfiya’, karya Abu Nu’aim, lihat pula riwayat ini dengan sanad-nya
dalam Tarikh Ibn Asakir.
347 Ibid, mengutip dari Dzamm al-Kalam, karya al-Harawi.

