Page 232 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 232

230  |  Membela Kedua Orang Tua Rasulullah

            ringan siksaan terhadap orang-orang kafir di hari kiamat nanti adalah
            Abu Thalib (paman Rasulullah), dan tempatnya adalah di dekat dasar
            neraka  yang  karena  beratnya  siksaan  tersebut  maka  bagian
            sumsumnya  menjadi  bergolak.  Hadits  ini  memberikan  dalil  bahwa
            kedua orang tua Rasulullah tidak bertempat di neraka, oleh karena
            bila  keduanya  bertempat  di  neraka  maka  pastilah  keduanya  jauh
            lebih diringankan dari pada Abu Thalib. Pemahaman ini dengan dasar
            redaksi  hadits-nya  sendiri  yang  menyebutkan  secara  “menyeluruh”
            (al-istighraq)  dari  seluruh  penduduk  neraka  bahwa  yang  paling
            ringan  siksaannya  di  antara  mereka  adalah  Abu  Thalib,  redaksi
            haditsnya mengatakan: “Ahwan an-nas ‘adzban…”.
                    (8).  Hadits  yang  diriwayatkan  bahwa  Rasulullah  bersabda:
            “Aku  adalah  [berkat]  doa  ayahku;  Ibrahim,  kabar  gembira  [yang
            diberikan  kepada]  Isa,  dan  mimpi  [yang  dilihat]  oleh  ibuku;
                    359
            Aminah” .  Hadits  ini  menjelaskan  bahwa  Rasululah  berbangga
            dengan  dirinya  sendiri  untuk  tujuan  syukur.  Metode  pengambilan
            dalil-nya  (wajh  al-istidlal)  adalah;    bahwa  tidak  mungkin  Rasulullah
            berbangga  kecuali  dengan  mimpi  seorang  ibu  yang  beriman.  Lalu,
            bila  nyata  bahwa  ibunda  Rasulullah  beriman;  maka  tentunya
            ayahanda  Rasulullah  juga  demikian  adanya  oleh  karena  tidak  bisa
            diterima bila dinyatakan salah satunya kafir.
                    (9). Hadits diriwayatkan dari Aisyah ketika Rasulullah turun di
            al-Hajun (saat belaiu Sa’i dalam haji Wada’) dalam keadaan gelisah
            dan sedih. Rasulullah memisahkan diri cukup lama (dari rombongan),
            lalu  beliau  kembali.  Rasulullah  berkata  kepada  Aisyah:  “Aku  telah



                  359   Hadits  ini  diriwayatkan  oleh  banyak  ulama,  di  antaranya;  Ibnu  Katsir
            dalam  al-Bidayah  Wa  an-Nihayah,  1/275,  Ibnu  Katsir  berkata:  “Sanad  hadits  ini
            bagus dan kuat (jayyid qawiyy)”, al-Hakim dalam al-Mustadrak ‘Ala ash-Shahihain,
            2/600, al-Hakim berkata: “Hadits ini dengan sanad sahih”, peniliannya ini disepakati
            oleh adz-Dzahabi, Ibnu Jarir ath-Thabari dalam kitab Tafsir, 1/435, ad-Darimi dalam
            Sunan, 1/31, al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawa-id, 8/255-256, al-Haitsami berkata:
            “Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bazzar, dalam sanad-nya ada Ja’far ibn Abdullah ibn
            Utsman  ibn  Kabir,  ia  dinilai  tsiqah  oleh  Abu  Hatim  ar-Razi  dan  Ibnu  Hibban,
            sementara  al-Uqaili  mengeritiknya  (takallama  fih),  adapun  sisa  perawi  yang  lain
            semuanya orang-orang tsiqah dan rijal ash-shahih, dan hadits ini juga diriwayatkan
            oleh Abdullah ibn Ahmad dalam Zawa-id al-Musnad, 5/139.
   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237