Page 230 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 230

228  |  Membela Kedua Orang Tua Rasulullah

                    (2).  Allah  berfirman:  “Dan  pasti  Tuhan-mu  memberikan
            kepadamu  (wahai  Muhammad)  sehingga  engkau  ridla”  (QS.  Adl-
            Dluha: 5). Bagi seorang yang berakal tentulah ia mengetahui bahwa
            Rasulullah  ridla  dengan  segala  sesuatu  yang  diridlai  oleh  Allah.
            Perhatikan, Rasulullah tidak ridla jika kedua orang tuanya masuk ke
            dalam neraka, maka ini berarti Allah-pun tidak ridla dengan sesuatu
            yang  tidak  diridlai  oleh  kekasih-Nya  tersebut.  Karena  itulah  Aisyah
            berkata  kepada  Rasulullah:  “Ara  Rabbaka  yusari’u  fi  hawaka”  (Aku
            melihat bahwa Allah merestui segala apa-pun yang engkau inginkan).
            Karena itu pula sebagian ulama mengatakan bahwa QS. Adl-Dluha: 5
            tersebut  adalah  ayat  yang  mengungkapkan  “puncak  harapan  bagi
            Rasulullah” (Arja Ayat)” dalam al-Qur’an.
                    (3).  Allah  berfirman:  “Dan  perpindahanmu  (wahai
            Muhammad)  adalah  di  antara  orang-orang  ahli  sujud”  (QS.  Asy-
            Syu’ara: 219). Ini artinya perpindahan Rasulullah berasal dari orang
            ahli  sujud  kepada  ahli  sujud  yang  lain.  Terus  turun-temurun
            demikian, dari mulai nabi Adam hingga kepada Abdullah bin Abdul
            Muth-thalib, sebagaimana pemahaman ini diriwayatkan dari sahabat
            Abdullah ibn Abbas. Karena itulah para ahli  tahqiq di kalangan ahli
            tafsir dan ahli sejarah mengatakan bahwa Azar adalah nama paman
            nabi Ibrahim, sementara nama ayahnya adalah Tarukh. Dan mereka
            juga mengatakan bahwa firman Allah: “Wa idz qala Ibrahim li-abihi
            Azar…”  (QS.  Al-An’am:  74)  adalah  dalam  makna  metafor  (majaz).
            Alangkah baik dan benar apa yang telah dikatakan oleh al-Bushiri:


            “Engkau  (Wahai  Rasulullah)  senantiasa  [berpindah]  di  antara
            “kandungan” dari para ibu dan para ayah yang dipilih”.
            Makna tulisan al-Bushiri ini bahwa Rasulullah senantiasa berpindah di
            antara  orang-orang  pilihan  dari  segi  keimanan  dan  dari  segi  tali
            pernikahan.
                    (4). Allah berfirman: “Dan tidaklah Kami mengutusmu (wahai
            Muhammad)  kecuali  sebagai  rahmat  bagi  seluruh  alam  (QS.  Al-
            Anbiya;  107).  Pemahaman  ayat  ini;  Jika  benar  Rasulullah  diutus
            sebagai  rahmat  bagi  seluruh  alam,  --seperti  yang  tunjukan  redaksi
            ayat  tersebut--,  maka  bagaimana  dapat  diterima  akal  jika  kedua
   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235