Page 225 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 225
Membela Kedua Orang Tua Rasulullah | 223
“Ketahuilah wahai saudaraku, aku telah berjumpa dengan Rasulullah
hingga saat ini sebanyak 75 kali dalam keadaan jaga [bukan mimpi]
dan berbicara langsung dengannya. Seandainya bukan karena
kekhawatiran aku tidak akan bertemu kembali dengan Rasulullah
dalam keadaan demikian itu maka pastilah aku datang ke benteng
kerajaan dan aku berikan pertolonganku bagimu di hadapan raja.
Sesungguhnya aku ini seorang pelayan hadits-hadits Rasulullah, aku
sangat membutuhkan Rasulullah agar aku bisa men-tash-hih hadits-
hadits yang dinyatakan lemah (dla’if) oleh para ulama hadits dari
jalur mereka. Wahai saudaraku, sungguh manfaat untuk itu jauh
lebih besar dari pada aku memberikan manfaat hanya bagi dirimu
353
seorang” .
As-Suyuthi sendiri telah menuliskan biografi dirinya dalam
karyanya berjudul Husnul Muhadlarah, di antara yang dituliskan
beliau sebagai berikut:
“Aku telah diberi karunia kedalaman (tabahhur) dalam tujuh
bidang ilmu; Tafsir, Hadits, Fiqh, Nahwu, Ma’ani, Bayan dan Badi’ di
atas metodologi orang-orang Arab yang fasih dan para ahli Balaghah;
bukan di atas metodologi ajam dan filsafat. Dan aku meyakini bahwa
apa yang telah aku capai dalam tujuh bidang ilmu ini, tidak pernah
dicapai oleh guru-guruku sendiri, terlebih lagi oleh orang-orang yang
tingkatannya di bawah mereka, utamanya dalam fiqh dan nuqul yang
telah aku teliti secara detail di dalamnya. Aku mengatakan ini semata
karena bersyukur dengan karunia Allah (tahadduts bin-ni’mah) bukan
untuk tujuan sombong, karena tidak ada apapun yang diraih di dunia
ini patut untuk disombongkan, padahal kematian semakin mendekat,
rambut uban sudah semakin banyak, dan umur terbaik [masa muda
354
yang produktif] telah berlalu!” .
Al-Kittani menuliskan:
“Abul Hasanat Muhammad Abdul Hayy al-Laknawi dalam
kitab Hasyiah ‘Ala al-Muwath-tha’ berkata: “Seluruh karya-karyanya
(as-Suyuthi) mencakup berbagai faedah [pelajaran] yang sangat
penting, dan mengandung rincian-rincian ilmu yang sangat mulia,
353 Bughyah al-Mustafid, Muhammad al-Arabi as-Sa-ih, h. 215
354 Husn al-Muhadlarah Fi Tarikh Mishr wa al-Qahirah, as-Suyuthi, 1/335

