Page 130 - Art of Ericksonian Hypno
P. 130

The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya


                       di asbak terus menyala dan memanaskan kaca begitu rupa, dan
                       menyebabkan asbak itu retak dan kemudian pecah.

                       Kau merasa sangat kacau karena hal ini, tetapi si gadis dengan lembut
                       dan sopan menegaskan bahwa itu hanya masalah kecil, bahwa ia belum
                       memberikan asbak itu kepada ayahnya, bahwa ayahnya tidak akan tahu
                       apa pun tentang itu, dan bahwa ayahnya tidak akan kecewa. Namun
                       bagaimanapun kau merasa sangat bersalah atas keteledoranmu
                       memecahkan asbak, dan kau penasaran seperti apa perasaan ayahnya
                       jika ia akhirnya tahu soal itu. Kegelisahanmu tampak jelas, dan ketika si
                       ibu masuk ke dalam ruangan itu kau mencoba menjelaskan, tetapi ia
                       dengan lembut menenangkanmu dan mengatakan bahwa itu benar-benar
                       tidak jadi masalah. Namun, kau merasa sangat tidak nyaman mengenai
                       itu, dan dalam penglihatanmu si gadis seperti itu juga.

                       Sebentar setelah itu ada telepon dari ayahnya yang memberitahukan
                       bahwa ia harus di luar seharian penuh dan ia meminta izin kepadamu
                       untuk bertemu besok saja. Kau meninggalkan rumah itu sangat lega. Kau
                       merasa sangat tersiksa selama kejadian itu dan tak bisa melakukan apa-
                       apa.

                       Sekarang setelah kau bangun, seluruh kejadian itu akan terus terpatri di
                       benakmu. Kau tidak akan mengetahui secara sadar itu apa, tetapi
                       bagaimanapun ia akan terus ada di benakmu. Hal itu mencemaskanmu,
                       mempengaruhi tindakan dan bicaramu meskipun kau tidak akan sadar
                       bahwa yang terjadi seperti itu.

                       Aku sekadar menceritakan pengalamanmu baru-baru ini, dan saat aku
                       menceritakan ulang itu kepadamu, kau teringat lagi secara detail,
                       menyadari selamanya bahwa aku telah memberimu cerita yang sungguh
                       akurat tentang sebuah kejadian, bahwa aku telah menyampaikan cerita
                       penting.

                       Setelah kau bangun, seluruh kejadian itu akan terus ada di benakmu,
                       tetapi kau tidak akan menyadari apa itu, kau bahkan tidak akan paham
                       apa kiranya itu, tetapi itu akan menggelisahkanmu dan itu akan
                       mempengaruhi cara bicara dan tindakan-tindakanmu. Apakah kau
                       paham? Dan kau merasa kocar-kacir dengan kejadian ini?

                   Teknik cerita rekaan yang kompleks ini terus ia kembangkan dan kemudian
                   menjadi salah satu prosedur terapi yang memberikan hasil memuaskan.
                   Puncak dari eksperimen ini adalah keberhasilan Erickson sepuluh tahun
                   kemudian, 1945, dalam kasus “February Man”—salah satu penanganannya



                   A.S. Laksana                                                                       130
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135