Page 11 - Memahami-Bidah-Secara-Komprehensif
P. 11
Memahami Makna Bid‟ah | 9
seorang alim yang terpercaya (tsiqah) yang pernah berguru kepada
seorang alim terpercaya, dan demikian seterusnya hingga berujung
kepada Sahabat Rasulullah. Al-Hafizh Abu Bakr al-Khatib al-
Baghdadi berkata: “Ilmu agama tidak dapat diambil kecuali dari lisan
Ulama”.
(Delapan): Tradisi at-Tahammul dalam meraih ilmu. Ada
delapan metode at-Tahammul dalam meraih ilmu agama. Ini tidak
dikhususkan hanya belaku dalam bidang hadits saja, tapi berlaku
bagi berbagai disiplin ilmu agama; Fiqh, Tafsir, Tasawwuf, dan
lainnya. Metode at-Tahammul ini biasanya sering dibahas dalam
bidang hadits saja adalah karena titik konsentrasi hadits itu berupa
kajian terhadap sanad dan matan. Dari segi matan dituntut tidak ada
redaksi yang asing atau cacat. Sementara dari segi sanad dituntut
adanya mata rantai yang berkesinambungan, lalu semua perawinya
orang-orang terpercaya (tsiqah), orang-orang adil, dan orang-orang
kapabel (dlabith).
Delapan metode at-Tahammul tersebut adalah dengan
susunan berikut ini; (1) Mendengar lafazh (pelajaran) syekh atau
guru (Sama‟ Lafzh asy-Syaikh), (2) Membaca di hadapan syekh (al-
Qira‟ah „Ala asy-Syaikh), (3) Al-Ijazah, (4) al-Munawalah, (5) Al-
Kitabah, (6) Al-I‟lam, (7) al-Washiyyah, dan (8) al-Wijadah. Dengan
demikian tingkatan yang paling tinggi adalah Sama‟ Lafzh asy-
4
Syaikh .
(Sembilan): Masalah Mujtahid dan Muqallid. Mujtahid adalah
seorang yang hafal ayat-ayat ahkam, hadits-hadits ahkam beserta
mengetahui sanad-sanad dan keadaan para perawinya, mengetahui
4 Untuk mengenal definisi masing-masing istilah ini silahkan merujuk
kepada kitab-kitab Musthalah, seperti an-Nawawi dengan at-Taqrib, as-Suyuthi
dengan Tadrib ar-Rawi, Ibn ash-Shalah dengan al-Muqaddimah, al-Iraqi dengan
at-Taqyid wa al-Idlah, dan Fath al-Mughits Syarh Alfiyah al-Hadits, serta Ibn Hajar
al-Asqalani dengan Nukhbah al-Fikar, serta lainnya.