Page 130 - Memahami-Bidah-Secara-Komprehensif
P. 130

128  | Memahami Makna Bid‟ah

            satu  hadits-pun  yang  melarang  hal  tersebut.  Hadits  yang
            menganjurkan untuk berziarah kubur adalah hadits yang umum
            tanpa ada batasan waktu yang diperbolehkan atau dilarang. Jadi
            kapan-pun orang berziarah ke kuburan hukumnya adalah boleh,
            termasuk  pada  hari  raya. Bahkan  Sayyidina „Ali ibn Abi Thalib
            berkata:
                                     ِ
                             َ   َ  َ َ َ و َ َ ليل َ ت و َ.  َ ديعلا  َ ْ َ  َ َ ػك َ و َ ـ َ  َ ذُمل َ سق١ا  ِ َ ةنا َ  ّ  ُ َ ة َ َ بج  َ َ راكزَة َ سلا   ن ّ  َ َ م َ ن َ  ِ
                                             َْ
                                                 ْ
            “Di  antara  sunnah  Nabi  adalah  berziarah  ke  kuburan  kaum
            muslimin di siang hari raya dan malamnya”.

                    (Dua  Puluh  Satu): Hukum  shalat  di  areal  pekuburan
            tidak  mutlak  haram.  Jika  seseorang  shalat  di  areal  pekuburan
            menghadap kiblat (Ka‟bah), sementara di depannya ada kuburan,
            maka hukum shalat semacam ini adalah makruh saja, dan tidak
            haram. Suatu ketika Sayyidina Umar melihat orang yang shalat dan
            di depannya ada kuburan lalu beliau berkata: “Awas kuburan!!”,
            yang dimaksud adalah jauhilah menyengaja menghadap kuburan.
            Beliau tidak mengatakan engkau telah melakukan perkara haram.
            Kemudian kemakruhan ini menjadi hilang jika kuburan tersebut
            tertutup. Rasulullah bersabda:
                  َامَرذيَدجاسمَمهئايبنأَروبقَاوذظٗاَىراصنلاوَدوهيلاَللاَلتاق


                                                  َ )يراخبلاَهاور( َاوعنص

            “Semoga  Allah  melaknat  orang-orang  Yahudi  dan  Nasrani,  mereka
            menjadikan kuburan-kuburan para nabi mereka sebagai tempat dan tujuan
            bersujud dan beribadah, hendaklah dijauhi apa yang mereka lakukan itu”
            (HR.  al-Bukhari).  Kemudian  Sayyidah  „Aisyah  berkata  terkait
            hadits di atas:
                                                    َهرػبقَزربمأَكلذَىاَولو
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135