Page 166 - Memahami-Bidah-Secara-Komprehensif
P. 166
164 | Memahami Makna Bid‟ah
hadits yang ada pada selain mereka tidak sahih, maka orang
seperti ini betul-betul tidak mengerti tentang apa yang dia
katakan. Orang seperti ini tidak tahu menahu tentang ilmu hadits
dan para ahli hadits yang sebenarnya.
Kaedah Ke Lima: Kaedah Dari Kitab al-Faqih Wal
Mutafaqqih
Ada sebuah kaedah yang sangat penting dalam praktek
istidlal, orang yang tidak mengetahuinya bisa terperosok dalam
kesesatan mengharamkan perkara yang dihalalkan oleh Allah atau
sebaliknya. Al-Hafizh al-Faqih al-Khathib al-Baghdadi
menyebutkan kaedah tersebut dalam kitab al-Faqih Wal
Mutafaqqih:
ِ
ِ
ٍ ِ
ِ
ِ
َ: َ ؿاقَ ُ ثمَ"رومُأبَ درَدانسهإاَلص تمَارػبخَفومْ أمْ لاَةق لاَىورَاذإو َ
ػ
ث
َ
ُ
َ
ُ َ
ُ ًََ
َْ
ُْ
ُ
ُْ َ
ََ
َ
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
ن
ث
َىاَو نَأَمَ لعػيػفَةرتاوػتمْ لاَة ػسلاَوَأَباتكْ لاَصنَفلايَُ ْ فَأَنيا لاو"
َ َ َُ
َ
ْ َ
َ
ُّ ْ
َ
َ
ُ ُ ُ َ َ ُ
ْ
ِ
ُّ
ِ
َو نَأَىَ لعَؿدتسيػفَعاػٚهإاَف ِ َ لايَُ ْ فَأَثلا لاوَ،خوسنمَوَأَوَ لَلصَأ
ث
ْ
َُ
َ ََْ ُ َ َْ
ُ
َ
ْ
َ
ُ
َ ٌ ُْ َ ْ ُ َ
ِ
َرػيغَاحيحصَ فوُ ككَ ْ فَأَ زويَ ىاَ و نَمأَ ،وَ لَ لصَأَ ىاَ وَأَ خوسنم
َ
ْ
َ
ْ َ
َ َ
ْ ٌ ُْ َ
ً ْ َ
ُ
َْ
ْ َ
ُُْ
ُ َ
ِِ ِ
ِ
َ
َ ُ
. ػى.اَ"وفيبخَىَ لعَةمُمأاَعم ُ ضٕوَ ٍخوسنم
ْ
ْ
َ ُْ َ
ُ
“Jika seorang perawi yang tsiqah ma‟mun (terpercaya dan
memegang amanah) meriwayatkan hadits yang bersambung sanad-
nya bisa tertolak karena beberapa hal”. Kemudian beliau
mengatakan: “Kedua: Jika hadits tersebut menyalahi nash al-
Qur‟an, atau menyalahi hadits mutawatir, maka dari sini diketahui
bahwa hadits tersebut sebenarnya tidak memiliki asal atau
mansukh (telah dihapus dan tidak berlaku lagi). Ketiga: Jika hadits
tersebut menyalahi Ijma', maka itu menjadi petunjuk bahwa hadits
tersebut sebenarnya mansukh atau tidak memiliki asal, karena tidak