Page 168 - Memahami-Bidah-Secara-Komprehensif
P. 168
166 | Memahami Makna Bid‟ah
ِ
ِِ
ِ ِ
ُّ
ِ ِ
ِ
َةحابإَىَ لعَؿدتَاىانعمَقيَدروَاموَةحابهإاَقيَيَأَرابخَمأاَهذهف َ
َ َُ َ َْ َ ْ َََ ََ َ َ ْ ْ ُ َْ
َ َ
ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
ِ
ِِ ِ
َوتحابإَىَ لعَ ِ عاػٚهإاَؿوصسَْانْ لَ لدتساوَ،ءاس للَبى ذلابَ ي لح تلا
ن
َْ
َ
َ
ُْ ُ َ ْ َْ َ
َ َ
ْ َ
َ
ِ ِ ِِ
ِ
ِ
ِ
َ
. ػى.ا َ. َ ة صاخَنهيفَويمر َ طَٖىَ لعَة لا د لاَرابخَمأاَ ِخسنَىَ لعَنَ ك٢
ً
ْ ْ
َ
َْ
َ
ْ
َ
ُ
ْ
“Jadi hadits-hadits ini dan semacamnya menunjukkan
dibolehkannya berhias dengan emas bagi perempuan, dan kita
menjadikan adanya Ijma‟ atas kebolehan permpuan memakai
perhiasan emas sebagai dalil bahwa hadits-hadits yang
mengharamkan emas bagi perempuan secara khusus telah
dinasakh”.
189
Anehnya, di sisi lain, orang-orang semacam al-Albani ini
ketika bertemu dengan hadits yang bertentangan dengan
pendapat kelompoknya sendiri; maka dengan mudah mereka
mengklaim bahwa hadits tersebut mansukh atau hanya khusus --
menurut mereka-- berlaku bagi Nabi saja, padahal tidak ada dalil
yang menunjukkan nasakh atau-pun khushushiyyah tersebut.
Sementara dalam perkara yang oleh para ulama ditegaskan ada
nasikh; mereka malah tidak mau mengikutinya sambil
berlagak/berkedok menegakkan dan membela sunnah Nabi?!!.
Hasbunallah.
Kedah Ke Enam: Masalah Perkara Mukhtalaf Fih
Para ulama Mujtahid dalam bidang furu‟ tidak pernah salah
seorang dari mereka mengklaim bahwa dirinya saja yang benar
dan selain dirinya sesat. Mereka tidak pernah mengatakan kepada
Mujtahid lain yang berbeda pendapat dengan mereka; “Anda sesat
dan haram orang mengikuti anda”. Umar ibn al-Khaththab tidak
pernah mengatakan hal itu kepada „Ali ibn Abi Thalib ketika
189 Lengkap lihat Abdullah al-Harari, Sharih al-Bayan, j. 2, h. 20-22.