Page 60 - Memahami-Bidah-Secara-Komprehensif
P. 60
58 | Memahami Makna Bid‟ah
menyebutnya dengan “sebaik-baik bid‟ah”. Diriwayatkan dari
„Abdur-Rahman ibn „Abdil-Qari, bahwa ia berkata:
َلىإَفاضمرَقيَةليل َ ونعَللاَيضرَباطف٠اَنبَرمعَعمَتجرخ
ا
َيلصكوَوسفنل َ لجرلاَيلصكَفوقرفتمَعزوأَسانلاَ اذإفَ ،دجسق١ا
َىلعَءىاؤىَتعػَٚولَىرأَنيإَ؛رمعَؿاقفَ،طىرلاَوتيبصبَلجرلا
َثمَبعكَنبَةيأَىلعَمهعمجفَـزعَثمَ،لثمأَفاكلَدحاوَئراق
َ:رمعَؿاقَ،مهئراقَةيبصبَفولصكَسانلاوَىرخأَةليلَوعمَتجرخ
َ ػىاَ.هذىَةعدبلاَمعن
“Aku keluar bersama „Umar ibn al-Khaththab –semoga ridha Allah
senantiasa tercurah baginya-- pada suatu malam di bulan Ramadhan
menuju masjid. Dan ternyata orang-orang bercerai-berai terpisah-
pisah; orang ini shalat sendiri, yang lainnya juga shalat sendiri
masing-masing; sehingga nampak berantakan. Maka „Umar
berkata: “Sungguh menurutku, seandainya aku satukan mereka semua
atas satu orang Qari‟ (Imam) maka akan lebih baik”. Setelah „Umar
bertekad demikian, maka ia mengumpulkan mereka [dengan
Imam] Ubay ibn Ka‟ab. Kemudian aku keluar pada malam lainnya
dan orang-orang shalat dengan satu bacaan [Imam]. „Umar
49
berkata: “Sebaik-baik bid‟ah adalah ini”.
Al-Imam al-Hafizh Ibnu Hajar al-„Asqalani dalam Fath al-
Bari dalam menjelaskan hadits di atas menuliskan:
َ" ةعدبلاَتمعن "َتاكاورلاَضعبَقيَ" ةعدبلاَمعن "َ:رمعَؿاقَولوق
َ،قباسَ ؿاثمَ دَغَ ىلعَ ثدحأَ امَ اهلصأَ ةعدبلاوَ ،ءاتلاَ ة داكزب
َ َفإَقيقحتلاوَ،ةمومذمَفوكتفَةنسلاَلباقمَقيَعرشلاَقيَقلطتو
49 َAl-Bukhari, Shahih al-Bukhari, Kitab Shalat at-Tarawih.