Page 64 - Memahami-Bidah-Secara-Komprehensif
P. 64
62 | Memahami Makna Bid‟ah
ada di dasarnya, yang tidak terhalang dari-Nya oleh gunung akan apa yang
ada di kedalamannya; jadikanlah terbaik umurku pada akhirnya, dan
terbaik amalanku pada penutup-penutupnya, dan hari terbaikku hari
kematianku”. Maka Rasulullah mewakilkan kepada seseorang bahwa apa
bila si baduy telah selesai dari shalatnya agar ia menyuruhnya menghadap
Rasulullah. Maka selesai shalat si baduy menghadap Rasulullah. Dan
Rasulullah [sebelumnya] telah diberi hadiah emas dari beberapa
pertambangan. Maka ketika si baduy menghadap Rasulullah memberikan
emas itu kepadanya. Rasulullah berkata: “Dari mana engkau wahai
baduy!”. Si baduy menjawab: “Aku dari Bani „Amir ibn Sha‟sha‟ah
wahai Rasulullah!”. Rasulullah berkata tahukah engkau mengapa aku
memberimu emas?”, jawab si baduy: “Karena ada tali rahim antara kami
denganmu wahai Rasulullah!”. Rasulullah berkata: “Tali rahim itu
memiliki hak tersendiri. Tetapi aku memberimu emas adalah karena
52
indahnya pujianmu kepada Allah yang maha agung”.
Anda perhatikan, dalam hadits ini Rasulullah tidak hanya
menyetujui bacaan-bacaan si baduy dalam indahnya puji-pujian
dia kepada Allah dengan redaksi yang telah ia buat sendiri. Lebih
dari itu, Rasulullah bahkan memujinya, bahkan memberikan emas
kepadanya sebagai hadiah. Dalam hal ini si baduy telah membuat
bid‟ah redaksi puji-pujian kepada Allah. Dan itu adalah bid‟ah
hasanah.
(Sebelas): al-Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya
meriwayatkan dari „Abdullah ibn „Umar bahwa ayahanda beliau;
„Umar ibn al-Khaththab menambahkan kalimat-kalimat dalam
bacaan talbiyah terhadap apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah.
Dalam riwayat al-Imam Muslim dikatakan:
52 َ Ath-Thabarani, al-Mu‟jam al-Awsath, j. 9, h. 171. Lihat pula al-
Haytsami, Majma‟ az-Zawa-id, j. 10, h. 160. Dan seluruh perawinya adalah
parawi sahih.