Page 62 - Memahami-Bidah-Secara-Komprehensif
P. 62

60  | Memahami Makna Bid‟ah
                                                      ِ
                                             ِ
                                                               ِ
                           َ  َ َ ؿوَأَاهػبتْككَمهػكَأَاهػنوردتبػكَاً كَ لمَذُثيبَ ثوَةعضبَتكَأر

                                                   َ َْ َ
                                                           ً
                               َُُ َ ْ ُ
                                         َ
                                       ُّ َُْ ََْ
                                                         َ َْ ُ ْ َ
            “Aku melihat lebih dari tiga puluh Malaikat berlomba untuk menjadi yang
            pertama mencatatnya”.
                    Anda perhatikan kandungan hadits ini. Rasulullah tidak
            berkata kepada sahabatnya tersebut mengapa engkau membaca
            kalimat-kalimat  yang  tidak  pernah  saya ajarkan? Engkau telah
            sesat?! Tidak, Rasulullah tidak berkata demikian. Sebaliknya beliau
            mengatakan  bahwa  bacaan  tersebut  diburu oleh para Malaikat
            untuk  menjadi  yang  pertama  yang  mencatakannya.  Dasarnya,
            sahabat Rasulullah ini telah membuat bid‟ah, karena ia merintis
            suatu bacaan yang tidak pernah ada sebelumnya, bahkan tidak
            pernah  diajarkan  oleh  Rasulullah.  Namun  demikian itu adalah
            bid‟ah hasanah, karena sesuai dengan kaedah-kaedah Syara‟. Dan
            karena itulah al-Hafizh Ibn Hajar dalam Fath al-Bari berkata:
                  َفاكَاذإَروثأمَدَغَةيبصلاَقيَركذَثادحإ َزاوجَىلعَوبَؿدتساو

                                                   َ  ػىاَ.روثأق١اَفلايَُىا


            “Diambil dalil dengan hadits ini atas kebolehan merintis bacaan
            dzikir di dalam shalat yang tidak ma‟tsur, selama dzikir tersebut
                                        51
            tidak menyalahi yang ma‟tsur” .
                     (Sepuluh):  Al-Imamَal-Hafizh ath-Thabarani dalam kitab
            al-Mu‟jam  al-Awsath  meriwayatkan  sebuah  hadist  dengan  sanad
            yang  jayyid  (baik)  dari  Anas  ibn  Malik  bahwa  suatu  ketika
            Rasulullah mendapati seorang baduy yang sedang berdoa dalam
            shalatnya dengan mengatakan:







                   51 َ Fath al-Bari, j. 2, h. 287
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67