Page 16 - PJOK BG KLS III
P. 16
Setelah mempelajari dan menyimak materi pada bagian ini, guru PJOK diharapkan
dapat mendesain pembelajaran PJOK yang sesuai dengan konsep dasar pembelajaran
PJOK, Profil Pelajar Pancasila, karakter spesifik, alur capaian pembelajaran, dan strategi
pembelajaran yang tepat.
A. Pendahuluan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) pada hakikatnya adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani untuk menghasilkan perubahan
holistik (menyeluruh) pada kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, dan
emosional. PJOK memperlakukan peserta didik sebagai satu kesatuan yang utuh,
tidak memisahkan kualitas fisik dan mental peserta didik.
PJOK merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik,
kemampuan fisik, pengetahuan, sikap sportif, pembiasaan pola hidup sehat, dan
pembentukan karakter (mental, emosional, spiritual, dan sosial) dalam rangka
mencapai tujuan sistem pendidikan nasional.
Esensi dari substansi PJOK ialah pengetahuan tentang gerak manusia dalam
konteks pendidikan yang terkait dengan semua aspek pengetahuan yang berlangsung
secara didaktik, rekreatif, untuk dipahami dan dapat dilakukan oleh peserta didik
secara utuh.
PJOK adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain
untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,
pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, serta kecerdasan emosi.
Sebagai dampak dari pernyataan ini, membangun pemahaman dan keterampilan
dalam mempelajari PJOK tentu perlu dipahami dengan sungguh-sungguh, bahwa PJOK
sesungguhnya bukan sekedar ilmu pengetahuan, melainkan juga proses aktualisasi
diri dalam melakukan aktivitas gerak jasmani peserta didik.
Inti permasalahan dalam pembelajaran PJOK sesungguhnya adalah peserta didik
dapat mengekspresikan diri melalui aktivitas jasmani, sehingga tercapai tujuan-
tujuan pendidikan yang bersifat pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Oleh sebab
itu, peserta didik perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu
yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide melalui aktivitas pikir dan
laku praktik di dalam permainan, olahraga, maupun aktivitas lainnya.
Keterbatasan guru dalam memberikan semua pengetahuan dan keterampilan
kepada peserta didik perlu dibantu dengan optimalisasi pengerahan potensi peserta
didik. Dengan kata lain, peserta didik harus mengkontruksikan pengetahuan yang
ditemukannya dalam proses belajar mereka sendiri untuk kemudian dimanifestasikan
dalam berbagai keterampilan.
2 Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas III