Page 19 - PJOK BG KLS III
P. 19
2. Profil Pelajar Pancasila
Pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku
sesuai nilai-nilai Pancasila.
Istilah “pelajar” atau learner digunakan dalam penamaan profil ini, merupakan
representasi seluruh individu yang belajar. Istilah ini lebih inklusif daripada “peserta
didik” ataupun “siswa” yang hanya mewakili individu yang sedang menempuh
program pendidikan formal. Menjadi pelajar sepanjang hayat (lifelong learner) adalah
salah satu atribut yang dinyatakan dalam Profil Pelajar Pancasila, sehingga harapannya
meskipun sudah tidak menjadi peserta didik lagi, sudah menamatkan pendidikannya,
seseorang dapat senantiasa menjadi pelajar.
Profil ini juga tidak menggunakan istilah “profil lulusan” (graduate profile). Selain
karena seorang pelajar sepanjang hayat tidak mengenal akhir atau ujung dari proses
belajar, profil lulusan memberi kesan bahwa karakter serta kemampuan yang dituju
baru akan dicapai saat seseorang lulus.
Dengan demikian, Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang
sehari-hari dibangun dan dihidupkan dalam diri setiap individu pelajar. Karakter dan
kemampuan ini adalah perwujudan dari nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya Profil
Pelajar Pancasila, sistem pendidikan nasional menempatkan Pancasila tidak saja
sebagai dasar, tetapi juga ditempatkan sebagai tujuan yang utama. Dalam kerangka
kurikulum, profil ini berada di paling atas, menjadi hasil (learning outcomes) yang
dicapai melalui berbagai program dan kegiatan pembelajaran.
Profil Pelajar Pancasila, yaitu tujuan besar (atau bahkan misi) yang ingin
diwujudkan melalui sistem pendidikan. Profil lulusan, dalam konteks ini adalah Profil
Pelajar Pancasila, merupakan jawaban dari pertanyaan penting: “karakter serta
kemampuan esensial apa yang perlu dipelajari dan dikembangkan terus-menerus
oleh setiap individu warga negara Indonesia, sejak pendidikan anak usia dini hingga
mereka menamatkan sekolah menengah atas?” Kemampuan esensial yang dimaksud
adalah kemampuan yang tidak lagi melekat pada mata pelajaran, yang bertahan lama
(dibandingkan pengetahuan yang diingat) bahkan hingga individu sudah bertahun-
tahun menyelesaikan sekolah (Posner, 2004).
Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah rangkaian kemampuan yang lintas
batas ruang lingkup disiplin ilmu (transversal skills). Sebagian pihak menyebutnya
sebagai kompetensi atau keterampilan umum (general skills atau general capabilities)
atau keterampilan yang dapat dialihkan ke dalam konteks yang berbeda-beda
(transferable skills).
Bagian 1 | Panduan Umum 5