Page 19 - Pencernaan
P. 19
feses yang dikeluarkan umunya larut dalam air. Oleh
karena itu untuk menerapkan metode ini diperlukan
metode koleksi feses yang benar-benar dapat menjamin
feses yang dikeluarkan ikan semuanya dapat diukur.
Metode tak langsung. Metode tak langsung ini sering
digunakan dalam menganalisa kecernaan pada ikan. Pada
metode tak langsung, penentuan jumlah total makanan
yang dikonsumsi dan total feses yang dihasilkan tidak
dibutuhkan lagi. Makanan yang diberikan pada ikan harus
ditambahkan indikator. Indikator yang sering digunakan
adalah: (a) bahan organik yang tidak dapat terhidrolisis,
Hydrolisis Resistant Organic Matter (HROM), dan bahan
dasar biasanya selulosa dan khitin; (b) silika; (c) serat kasar;
(d) hydrolysis resistant ash; dan (e) chromium oksida
(Cr2O3). Diantara indikator tersebut, Cr2O3 lebih sering
digunakan. Persentase Cr2O3 ditambahkan ke dalam
makanan sekitar 1%. Nilai kecemaan makanan
menggunakan metode tak langsung dihitung
menggunakan persamaan:
Ip Np
Da=100 - (100 x -------x-------)
If Nf
Da, kecemaan nutrien (%); Ip, persentase indikator dalam
makanan; Np, persentase nutrien dalam makanan; If,
persentase indikator dalam feses; Nf, persentase nutrien
dalam feses.
38