Page 19 - Panti Para Arwah
P. 19

Dulu, ketika aku masih tinggal bersama Bu Sum,
                                                     1
               kami berdua tidur di sebuah amben  reyot dengan di-
               lapisi kain yang bertumpuk. Rasanya memang tidak

               nyaman, tetapi aku sudah terbiasa. Dan kali ini, aku
               bisa merasakan lagi tidur di atas kasur seperti dulu saat
               aku masih tinggal bersama kedua orang tuaku.


                   Setidaknya, aku menemukan satu hal baik di tempat
               ini.


                   Tidak mudah bagiku menghafal nama teman-teman
               baruku di sini. Hanya Rena dan Indah yang cukup dekat
               denganku. Mereka teman pertamaku saat aku tinggal

               di panti asuhan ini.

                   Ada  satu  tempat  favoritku,  yaitu  kamar  mandi.

               Setiap kali aku memiliki waktu senggang, aku selalu
               pergi ke kamar mandi hanya untuk menangis. Rena
               yang mengajarkan padaku saat itu. Menurutnya, hal

               wajar jika ada anak baru yang akan terus menangis saat
               dimasukkan ke panti asuhan.

                   Namun, hal itu memang perlu dilakukan secara

               diam-diam, karena jika ketahuan akan ada anak nakal
               yang suka mengejek dan membuat onar.




               1 Balai-balai

                                                                      13
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24