Page 15 - Panti Para Arwah
P. 15

Lubis mengajakku meninggalkan ruangan menuju ke
               sebuah bangunan yang cukup jauh dengan ruangan
               Bu Lubis. Sebuah bangunan yang memiliki banyak

               jendela tinggi. Dengan mudah, aku mengetahui  bahwa
               bangunan itu berisi kamar-kamar tempat anak panti
               asuhan itu tinggal.


                   Panti asuhan ini terdiri dari beberapa bangunan
               tua dengan gaya arsitektur zaman Belanda. Pintu yang

               sudah keropos, cat yang mengelupas, hingga kaca
               jendela yang ditambal seadanya. Namun, struktur
               bangunan panti asuhan ini masih sangat kokoh.


                    “IBU!!! FAJAR, BU! FAJAR!”

                   Terdengar suara beberapa anak berlarian dari satu

               arah. Muka mereka pucat dan terengah-engah. Mereka
               enggan menjelaskan dan memilih menarik Bu Lubis
               untuk mengikuti mereka.


                   Deg!

                   Mataku terbelalak saat melihat apa yang anak-anak

               itu tunjukkan.










                                                                       9
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20