Page 35 - Sosiologi Kelas X
P. 35
tindakan manusia hanya dibatasi oleh kondisi yang tak dapat diubah
dengan sendirinya. Manusia memilih, menilai, dan mengevaluasi tindakan
yang telah dilakukannya secara sadar.
b. Teori Interaksionisme Simbolik (Symbolic Interactionism)
Pokok pikiran interaksionisme simbolik terdiri atas act, thing, dan
meaning. Manusia bertindak (act) terhadap sesuatu (thing) atas dasar
makna (meaning) yang dipunyai sesuatu tersebut baginya.
c. Teori Fenomenologi (Phenomenology)
Berorientasi untuk dapat mendapatkan penjelasan tentang fenomena
yang tampak. Fenomena adalah refleksi dari realitas yang tidak berdiri Sumber: https://bit.ly/3tK7RpS
Gambar 1.24 Bagi orang India, sapi adalah
sendiri karena memiliki makna yang memerlukan penafsiran lebih hewan suci sehingga diperlakukan dengan
lanjut. Fenomenologi menerobos fenomena untuk dapat mengetahui penuh hormat
makna (hakikat) terdalam dari fenomena-fenomena yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Smart Learning
Ketiga teori di atas mempunyai kesamaan ide dasar, bahwa manusia
merupakan aktor yang kreatif dari realitas sosialnya. Manusia dianggap
memiliki cukup banyak kebebasan untuk bertindak di luar batas kontrol Pindai QR Code berikut.
dari fakta sosial. Manusia dipandang sebagai pencipta yang relatif bebas
dalam dunia sosialnya. Biasanya, penganut paradigma ini sangat tertarik
pada tindakan yang spontan dan wajar. Metode penelitian paradigma
definisi sosial menggunakan observasi.
3. Paradigma Perilaku Sosial
Secara singkat, pokok persoalan sosiologi adalah tingkah laku individu Sumber: https://bit.ly/3rx052a
dalam hubungannya dengan faktor lingkungan sehingga menghasilkan
Catatlah halhal penting apa saja
akibat-akibat atau perubahan dalam faktor lingkungan yang pada akhirnya yang kalian dapat dan buatlah
akan berpengaruh terhadap perubahan tingkah laku. Jadi, terdapat kesimpulan.
hubungan fungsional antara tingkah laku dengan perubahan yang terjadi
dalam lingkungan aktor.
Sumber: https://bit.ly/3XeZLD2
Gambar 1.25 Menurut paradigma perilaku sosial, tingkah laku manusia lebih
bersifat mekanik
Bab I Sosiologi sebagai Ilmu Berparadigma Ganda 23