Page 25 - ARCHIPELAGOS 3
P. 25

tertuju pada seorang perempuan di bawah sana, yang membawa
            sebuah kotak berwarna cokelat muda.
                 “Sanja ....”

               Sanja langsung mengenali suara itu. Ia mendongak. Dilihatnya
            Ayu yang melambaikan tangan di atas sana sambil kegirangan.

               “Tunggu sebentar,” ucap Ayu pada Rabka. Dia turun ke bawah
            untuk menjemput sahabatnya. Ayu tahu Sanja pemalu dan agak
            gugup sementara di warung ini ada begitu banyak pembeli.

               Ayu dan Sanja kembali. Sanja menenteng beberapa barang
            belanjaan untuk kebutuhan hewannya di candi nanti. Sanja
            mengenal siapa pria yang bersama Ayu sekarang, tetapi dia hanya
            pernah melihatnya sekali di Wentira. Dia mengenal Rabka sebagai
            kakak dari anak yang pernah ditawan bersama Ayu.
               “Ini Sanja,” ucap  Ayu memperkenalkan sahabatnya. “Dia
            penyihir binatang, agak pemalu, apalagi sama cowok. Tetapi dia
            sangat baik hati.”

               Rabka mengangguk, dipandanginya Sanja  lamat seraya
            tersenyum simpul. Sanja yang pemalu mengalihkan pandangannya.

               “Namaku Rabka,”  ucap Rabka mengulurkan  tangannya.  Sanja
            membalas juluran tangan itu. “Sanja.”
               “Nama yang bagus. Omong-omong, apa hobimu?” tanya Rabka.

               “Dia suka menjahit,” sela Ayu. “Dan dia juga seorang penulis.”

               Anak Candi  Tellu sudah mengenal satu sama lain, sehingga
            mereka sudah tahu kalau Sanja adalah seorang penulis terkenal
            di dunia luar, meskipun mereka tak ingin sering-sering membahas
            soal ini karena tahu kalau Sanja tak suka dipuji karena dia sangat
            pemalu.



                                                                         19
   20   21   22   23   24   25   26   27   28