Page 15 - Ten Myths about Israel
P. 15
Yang juga merupakan saudara dekat dari mitos tersebut
adalah mitos bahwa gerakan perlawanan Palestina terhadap
proyek kolonial pemukim Zionisme adalah terorisme alih-alih
antikolonialisme. Namun, masyarakat Palestina—yang dulu
masih bersifat pastoral, baru memulai modernisasi, dan tengah
membangun identitas nasional—telah menghasilkan gerakan
antikolonial sendiri. Aksi signifikan pertama masyarakat
Palestina dalam melawan proyek penjajahan Zionis terjadi pada
1929 dan belum berhenti hingga saat ini.
Konteks sejarah yang lebih baru dan relevan dengan krisis
sekarang adalah pembersihan etnis (ethnic cleansing) Palestina
pada 1948 yang mencakup relokasi paksa warga Palestina ke
Jalur Gaza dari desa-desa mereka yang diruntuhkan kemudian
diganti dengan pemukiman Israel. Beberapa pemukiman tersebut
diserang pada 7 Oktober. Saat 1948, 750.000 penduduk Palestina
dari 500 desa dan belasan kota kehilangan tempat tinggal serta
menjadi pengungsi. Mitos-mitos tentang Nakba juga menjadi
salah satu bagian penting buku ini yang membandingkannya
dengan realitas dari sumber penelitian akademis dan profesional.
Dunia mengetahui pembersihan etnis ini, tetapi tidak
mengutuknya. Akibatnya, pembersihan etnis tetap menjadi
bagian dari senjata Israel yang digunakan untuk memastikan
bahwa mereka dapat mencaplok tanah Palestina yang bersejarah
dengan menyisakan sesedikit mungkin penduduk aslinya. Bukti
dari hal ini adalah pengusiran 300.000 warga Palestina setelah
Perang 1967 dan pengusiran lebih dari 600.000 orang dari Tepi
Barat, Yerusalem, dan Jalur Gaza di tahun-tahun berikutnya.
Dalam lima puluh tahun terakhir, penjajahan jangka pan-
jang di Tepi Barat telah menyebabkan ratusan ribu orang
Prakata 2024 xiii

