Page 29 - Fikih MTs Kelas IX
P. 29

Kisah Berhikmah


                                     Kisah Perintah Kurban Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
                        Nabi Ismail a.s. merupakan putra pertama dari pernikahan Nabi Ibrahim a.s dengan Siti Hajar.
                        Sebelum Nabi Ismail a.s. lahir, Nabi Ibrahim a.s. menunggu cukup lama untuk mendapatkan
                        keturunan. Karena itulah saat Nabi Ismail a.s. lahir, Nabi Ibrahim a.s. sangat menyayanginya.
                        Suatu hari Nabi Ibrahim a.s. bermimpi menyembelih anaknya. Mimpi seorang nabi merupakan
                        salah satu cara turunnya wahyu Allah Swt. Perintah Allah Swt. yang diperintahkan kepada Nabi
                        Ibrahim a.s. harus dilaksanakan.
                            Nabi Ibrahim a.s. kemudian menemui Nabi Ismail a.s., ia menceritakan perihal mimpi itu
                        kepada anaknya. Peristiwa ini diabadikan di dalam Al-Qur’an Surah As-Saffat ayat 101-102.
                        Mendengar tentang mimpi tersebut, Nabi Ismail a.s. menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah
                        apa  yang  diperintahkan  (Allah)  kepadamu!  Insyaallah  engkau  akan  mendapatiku  termasuk
                        orang-orang sabar.”
                            Mendengar jawaban putranya yang sangat patuh dengan perintah Allah Swt. Seketika
                        Nabi Ibrahim a.s. merasa terharu. Ia langsung memeluk anaknya sambil berkata, “Bahagialah
                        aku mempunyai seorang putra yang taat kepada Allah Swt. dan berbakti kepada orang tua
                        yang ikhlas menyerahkan diri untuk melaksanakan perintah Allah Swt.”
                            Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah Swt. hanya menguji kecintaan Nabi
                        Ibrahim a.s. kepada-Nya. Allah Swt. juga menguji ketaatan Nabi Ismail a.s. kepada Allah Swt.
                        dan orang tuanya. Pada saat Nabi Ibrahim a.s. hendak menjalankan perintah itu, Allah Swt.
                        memerintahkan Malaikat Jibril  untuk mengganti Nabi Ismail  a.s.  dengan  domba.  Peristiwa
                        inilah yang kemudian menjadi awal mula perintah berkurban.
                                                                      Sumber: https://bit.ly/4dkSIiU . dengan pengubahan



                       B.     Ketentuan Kurban



                      Salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. adalah dengan berkurban pada
                      Iduladha. Berkurban juga berarti berbagi dan meningkatkan semangat ukuwah Islamiyah.
                      Pelaksanaan kurban mengingatkan kita pada kisah ketaatan Nabi Ibrahim a.s. dan putranya,
                      Nabi Ismail a.s. Agar lebih jelas simaklah materi berikut dengan saksama.

                      1.  Pengertian Kurban

                      Kurban berasal dari kata qaruba yang berarti dekat atau mendekatkan diri. Kurban menurut
                      istilah adalah penyembelihan hewan ternak pada tanggal 10 Zulhijah, setelah salat Iduladha,
                      dan  selama  hari  tasyrik,  yaitu  11,  12,  dan  13  Zulhijah  dengan  niat  semata-mata  untuk
                      mendekatkan diri kepada Allah Swt.
                          Berkurban merupakan ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. bagi setiap muslim
                      yang dewasa dan mampu untuk melaksanakannya. Perintah berkurban terdapat dalam Al-
                      Qur’an Surah Al-Kautsar.



                                                                  Bab I Ketentuan Kurban dan Akikah  9 9
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34