Page 22 - Archipelagos 1
P. 22
Lalu, dengan bahagia Nala mengangguk, kemudian ia
memandang sekelilingnya. Matanya terbelalak, memandang
sosok pria di sebelah Ayu.
“Bukankah itu Lexan?” bisik Nala.
Ayu menoleh lalu mengangguk.
“Dan itu ... itu Careline, Sanuraga, Dinda, Icha Elim, Syar,
dan Bastian. Aku pernah melihat wajahnya di televisi.”
Ayu mengangguk kedua kali.
“Orang-orang yang berada di sini bukan orang sembarangan,
Nal.”
Benar yang dikatakan Ayu. Dalam kapal selam ini, beberapa
di antara mereka adalah anak yang terkenal di kehidupan nyata
mereka. Atlet tingkat nasional, juara olimpiade akademik se-
provinsi, artis, aktor, anak pengusaha kaya, vlogger, youtuber,
selebgram, anak pengacara, dan anak pejabat tinggi. Dominan
diantara mereka tinggal di daerah penyihir. Kalau Nala tahu
keberadaan daerah-daerah penyihir di Nusantara, ia pasti
terkejut. Sementara beberapa adalah anak-anak yang diasingkan
dari dunia mereka.
Dua puluh dua murid lain yang ada di dalam ruangan
ini sibuk mengurusi barang mereka dalam keadaan terduduk.
Sementara yang lainnya berbincang kecil seperti apa yang Nala
dan Ayu lakukan.
Kursi di sebelah Nala bernomer yang 25 masih kosong.
Sementara di sebelah Ayu adalah Lexan, murid bernomer 22.
Siapa yang tak kenal pria itu, seorang aktor ternama, mantan
16

