Page 17 - Archipelagos 1
P. 17

Nala memegang lengan Rondo, berlindung di belakangnya.
            Rondo bisa merasakan betapa dinginnya tubuh Nala. Dua belas
            tahun baru ada orang yang berani menyentuhnya lagi.

                  “Apa ini?” tanya Nala takjub, tetapi Rondo tak menggubris
            pertanyaan itu.

                  Pintu kapal selam terbuka ke bawah membentuk jembatan.
            Rantai pengikat menjadi pegangan. Kemudian dari arah pintu
            keluar seorang perempuan tua bersanggul dengan kebaya ungu
            menyambutnya serta dua orang laki-laki berzirah perak dengan
            sehelai kain batik di pinggang, berjalan mengambil koper Nala
            tanpa permisi.

                  “Tunggu dulu, apa-apaan ini?” Nala kebingungan, menarik
            kopernya mundur namun dua pria itu membuatnya tak berdaya.
            Ia seperti semut yang dirampas makanannya oleh manusia.


                  “Mereka Pajaga,” gumam Rondo. Ia melanjutkan. “Nah sekarang
            pergilah, Nak, pergilah ke dunia barumu yang menyenangkan.”

                  “Dunia baru. Ha, apa maksudnya?”

                  “Astaga Rondo ...,” keluh perempuan berkebaya ungu
            seraya menepuk jidat. “Kau belum menceritakan semuanya pada
            anak ini?”

                  Rondo memutar bola matanya. “Kau tahu aku tak suka
            bicara Mina. Lagi pun anak ini akan mengerti nanti.”

                  Mina  menggeleng.  Ia  agak  kesal  dengan  saudarinya  itu.
            Ya, Mina dan Rondo adalah saudari kandung. Mina pribadi
            yang ceria, baik hati, penyabar, penyayang namun kepekaannya




                                                                         11
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22