Page 32 - 2B
P. 32
2B
Lalu apa bedanya dengan berbuat curang? Uh, aku menggigit bibir
menahan miris dalam hati.
Kulihat dia sedikit kesal melihatku,”Ya ampun Bit, buat
dicocokin!” Tekannya sekali lagi.
Kuresapi lagi penekanannya dalam hati. Buat mencocokkan
saja, memang tak masalah. Kita pun belum mengetahui apakah
kunci jawaban itu benar atau tidak. Kurasa, jika tiba saat ujian nanti,
akan kucocokkan jawaban untuk memastikan kunci itu benar. Jika
kemudian benar, kunci itu akan kujadikan acuan menjawab segala
pertanyaan. Jika kemudian itu yang kulakukan, aku sama saja
dengan mereka semua. Jika itu kulakukan, aku kalah dengan kata-
kataku sendiri.
Kembali kuingat, saat di kelas beberapa hari yang lalu. Saat
Bara dengan santai kembali mengajak Eni untuk rapat besar
lanjutan, merapatkan segala strategi yang sudah direncanakan
dengan matang.
“En, jangan lupa ntar rapat!” Bara berkata kepada Eni yang
saat itu duduk manis di sampingku, menunggu pelajaran kelas
dimulai.
Mataku menatapnya, mempertanyakan segala
perlakuannya. Matanya pun balas menatap seperti melawan akan
segala pemikiranku. Bara menghembuskan nafas di hadapanku.
“Waktu begitu dekat Bit!” Dia bergumam, membuatku
kemudian memalingkan wajah tak sudi menatapnya. Kurasa nilai try
out 25 itu cukup membekas di ingatannya.
“O`ou…!” Eni ikut bergumam seperti mengerti apa yang
akan terjadi.
Maulida Azizah & Ummu Rahayu 31

