Page 33 - 2B
P. 33

2B


                    Aku  memandang  Eni.  Ah,  Eni  pun  sama  halnya  dengan
            Bara.
                    “Apa harus kita menipu seperti ini?” aku meluapkan sesal.
                    “Kita  tidak  sedang  menipu.  Kita  hanya  memberontak  demi
            keadilan.”
                    Aku mengernyit mendengar jawaban Bara. Dia tak beranjak

            saat   kulontarkan   gumaman    itu.   Kutatap   kembali   Bara
            mempertanyakan jawabannya. Bara memandangku dan seperti tahu
            akan maksud tatapanku.
                    “Yang berhak meluluskan kita bukan pemerintah, tapi guru-
            guru kita.”
                    “Membuat kebijakan itu tidak mudah!” Kulontarkan kata-kata
            ini  padanya.  Kurasa  pemerintah  tentu  memerlukan  waktu  panjang

            untuk membuat semua kebijakan dalam ujian nasional.
                    “Kita  sudah  sekolah  selama  tiga  tahun.  Itu  pun  tak  mudah
            dan  melelahkan.  Haruskah  kelulusan  kita  hanya  ditentukan  dalam
            lima hari?”
                    Eni  yang  berada  di  sampingku  terlihat  gelisah.  Walau  tak
            pernah    kupandang   dirinya,   tapi   aku   merasakan   akan

            ketidaknyamanannya  saat  itu.  Kurasa  dia  sedang  berpikir  keras
            untuk  menengahiku  dan  Bara,  atau  berpikir  keras  bagaimana
            membela  Bara.  Tapi  lekas  kukeluarkan  kata-kata  yang  ingin  sekali
            kumuntahkan kepada mereka.
                    “Harusnya  selama  tiga  tahun  kau  sekolah,  kau  bisa
            menghadapi ujian nasional!”
                    Bara diam. Sedikit tatapannya melemah menatapku.




                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  32
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38