Page 34 - 2B
P. 34

2B


                    “Harusnya  memang  begitu  Bit!  Tapi  situasi  sekarang  tidak
            memungkinkan!”
                    Lelah  aku  berbicara.  Entahlah,  aku  tak  tahu  mengapa  aku
            menjadi begitu tak suka dengan sikapnya. Apa karena aku terlanjur
            mengaguminya? Hingga sedikit saja dia berbeda denganku, aku pun
            menjadi  tak  suka.  Bara,  tapi  ini  tak  sedikit.  Kau  tengah

            menghancurkan segala kekagumanku padamu.
                    “Sudah terlambat Bit, sekarang aku lagi berusaha membantu
            keinginan mereka, yaitu agar kita semua bisa LULUS!”
                    Sudahlah, percuma aku bicara. Lelaki yang memiliki cita-cita
            bekerja dalam pemerintahan itu tetap hendak menipu instansi pada
            hasil  ujian  nasionalnya  maupun  teman-temannya.  Dan  aku?  Aku
            putuskan  untuk  tidak.  Sudah  berapa  kali  aku  mendebatnya?  Jika

            kemudian  aku  tergoda  dengan  kertas  kecil  yang  hendak  diberikan
            temanku ini, bukankah aku berarti kalah?
                    “Memangnya  darimana  kau  mendapatkan  kunci  itu?”
            tanyaku lagi kemudian. Sudah kuputuskan untuk tak menerimanya,
            namun aku masih penasaran pada sumber yang dia dapatkan
                    “Dari temenku. Sayangnya kunci Biologi untuk Senin besok

            belum dapat.”
                    “Darimana  temanmu  mendapatkannya?”  tanyaku  lagi
            penasaran.
                    Sekali lagi kuingat, bahwa narasumber sebuah koran sudah
            mengatakan soal ujian nasional sudah diamankan.
                    “Ya biasa kali Bit, belilah!”
                    “Beli? Beli di mana?”




                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39