Page 18 - modul literasi keuangan dalam bisnis (delvia) fix bismilah
P. 18
bisnis (business owner) dari berbagai perusahaan yang arus kasnya positif, pemilik
property yang disewakan, pemilik mobil atau barang-barang lain yang disewakan;
mungkin saja merupakan orang-orang yang mempelajari kecerdasan finansial
dari tindakan nyata mereka sehari-hari. Mereka bertransaksi, menjual, membeli,
dan melakukan dealing setiap saat. Kadang-kadang rugi. Itu biasa. Asalkan saja secara
keseluruhan, arus kasnya masih positif. Mereka pun akhirnya mampu mengompensasi
kerugian di satu transaksi dengan keuntungan pada transaksi lain. Mereka menggunakan
pola trial and error, atau learning by doing untuk membangun kecerdasan finansial
mereka. Nilai plusnya, mereka benar-benar bisa merasakan dan menghayati proses
yang sedang dilakukan. Negatifnya, tentu saja, harus menanggung learning cost yang
tidak kecil.
2) Belajar dari Menthor
Lebih cerdas dari kelompok pertama yang menggunakan pola trial and error.
Kelompok yang kedua ini secara konseptual sudah memahami prinsip-prinsip
kecerdasan finansial. Mereka hanya membutuhkan contoh nyata, yaitu seseorang yang
mereka kenal, yang bisa berinterkasi langsung. Sangat mungkin, seseorang itu adalah
teman dekatnya, saudaranya, orang tuanya, atau orang-orang dalam inner cycle-nya.
Belajar dari menthor, memang bisa mengeliminasi kemungkinan gagal (Babiarz & Robb,
2014). Setidaknya, ada yang bisa diajak bicara kalau mau bermanuver membeli
atau menjual aset. Ada yang memberi petunjuk-petunjuk berdasarkan pengalaman
nyata. Namun di sisi lain, belajar langsung dari menthor juga ada ruginya. Yang
paling riskan adalah besar kemungkinan murid yang meng-copy sang guru. Entah
strateginya, way of life, maupun nilai-nilai dalam berbisnis. Tidak menjadi soal kalau
yang ditiru merupakan sosok yang sempurna luar dalam (cerdas sekaligus etis). Tapi
bagaimana kalau sang guru ternyata suka berperilaku tidak etis dalam berbisnis,
walaupun memang dia cerdas luar biasa ? Hal lain yang harus diperhitungkan adalah
besarnya kemungkinan untuk menjadi follower seumur hidup. Sehingga tidak
berani untuk menerapkan ide-ide orisinal sendiri, atau kurang percaya diri untuk
bersikap kreatif. Padahal, perubahan yang kian cepat menuntut kita untuk selalu kreatif
dan lebih kreatif lagi.
3) Belajar dari Ahlinya
Seseorang bisa belajar dari kursus-kursus singkat menganai kecerdasan finansial.
Seseorang bisa mengikuti short course, training atau seminar mengenai bagaimana
meraih kebebasan finansial dalam waktu singkat. Seseorang bisa berinteraksi langsung
dengan sang pembicara, yang mungkin saja merupakan pemotivasi terkenal, atau pakar di
bidang ilmu menjadi kaya. Keuntungannya, bisa berdialog langsung dengan mereka.
bisa menyerap ilmunya (Drexler et al., 2014). bisa tertular motivasinya yang
meledak-ledak. Seseorang akan tergerak untuk melakukan hal yang sama persis
seperti yang disarankan oleh sang pembicara. Bukanlah semangat adalah satu jenis
18

